TPA Kopi Luhur, Tiga Tahun Lagi Tak Bisa Tampung Sampah

Senin 07-06-2021,13:00 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

RAKYATCIREBON.ID – Tempat pembuangan akhir (TPA) Kopiluhur di Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon hampir habis. Jika tidak ada strategi untuk mengurangi sampah di tingkat hulu, maka diprediksi pada tiga tahun ke depan, TPA Kopiluhur sudah tidak bisa menampung sampah.

Hal itu disampaikan Kepala UPT TPA Kopiluhur, Didi Supriadi saat ditemui di Alun-alun Kejaksan usai peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Kota Cirebon, Minggu (6/6) pagi. “Prediksi tiga tahun lagi akan habis. Makanya, kita usulkan pengurangan sampah yang masuk ke TPA,” ungkap Didi.

TPA seluas sekitar 14,2 hektar itu beroperasi sejak 1999. Dalam sehari, volume sampah yang masuk ke sana sekitar 350 meter kubik. Beruntungnya, ada pemulung yang beraktivitas di TPA Kopiluhur. Sehingga sekitar 20 ton sampah keluar lagi dari TPA, hasil pemilahan.

“Yang sudah terisi sekitar 70 persen. Tahun ini, ada rencana pembebasan lahan seluas 1.805 meter persegi untuk memperluas TPA. Langkah ini bisa memperpanjang usia TPA sekitar dua tahun lagi dari prediksi (tiga tahun),” jelasnya.

Di sisi lain, Didi menyampaikan, di areal TPA Kopiluhur terbagi dua zona, yakni zona aktif yang masih bisa digunakan untuk pembuangan sampah, sedangkan zona pasif sudah diurug tanah dan diratakan. “Solusi untuk mengurangi sampah masuk ke TPA adalah pemilihan di tingkat RT atau RW, bahkan rumah tangga,” kata dia.

Senada disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Kadini SSos. Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, pihaknya menebar puluhan keranjang sampah untuk masyarakat. Termasuk nantinya ke sekolah. “Keranjang itu untuk sedekah sampah, khususnya botol dan gelas plastik,” katanya.

Pihaknya juga terus mendorong agar di setiap RW memiliki bank sampah. Saat ini, ada sekitar 70 bank sampah tersebar di 70 RW wilayah di Kota Cirebon. Tahun ini ditargetkan bertambah menjadi 100 titik bank sampah, tahun berikutnya bertambah lagi 100 titik, seterusnya hingga 2023 targetnya semua RW memiliki bank sampah. “Jadi sampah plastik dipilah di tingkat RW. Sehingga memperpanjang usia TPA,” imbuhnya.

Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH menegaskan, Pemkot Cirebon berkomitmen untuk turut serta dalam pemulihan bumi. “Bagaimana mengatasi pemanasan global yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim secara ekstrim,” ungkap Azis.

Namun upaya tersebut menurut Azis tidak bisa dilakukan sendiri. Pihaknya mengajak seluruh masyarakat Kota Cirebon turut serta dalam upaya memperbaiki bumi. Sejumlah aksi kecil bisa dilakukan untuk hal tersebut.

Dimulai dari menanam pohon, minimal satu orang satu pohon, mengelola sampah sejak dari rumah, menghemat air dan energi, serta gerakan peduli dan berbudaya lingkungan yang dimulai dari rumah. Aksi kecil yang dilakukan dari rumah, justru bisa menyelamatkan lingkungan dan bumi.

“Semuanya merupakan solusi dari restorasi ekosistem, sesuai dengan tema hari lingkungan hidup sedunia tahun ini,” katanya. (jri)

Tags :
Kategori :

Terkait