RAKYATCIREBON.ID – PKS Kabupaten Cirebon siap menyambut pemilu tahun 2024. Pasalnya, sudah dipastikan pemilihan umum (Pemilu) nanti, akan dilaksanakan serentak. Baik Pemilihan legislatif (Pileg), Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pemilihan DPR RI serta Pemilihan Presiden (Pilpres).
“Rakerda ini agenda tahunan. Rakerda kali ini, kita bukan hanya melihat kegiatan di 2021. Tapi juga punya grand design untuk tahun-tahun selanjutnya. Karena, nanti Pemilunya akan diserentakkan,” ucap Ketua DPD PKS Kabupaten Cirebon, H Junaedi ST usai menggelar Rakerda, Minggu (6/6).
Mas Jun --sapaan akrabnya mengaku, memang jeda waktunya terlalu singkat. Mengingat kurun waktu satu tahun dilaksanakan dua kali hajatan 5 tahunan. Hanya saja hal itu, bukan menjadi kewenangan PKS di daerah. Karena sudah menjadi kebijakan dan domain pusat.
“Saya akui, jedanya agak singkat. Tapi karena sudah menjadi keputusan politis, bagi PKS di daerah ya sudah kita tdak bisa menggungat. Kita bicaranya, dalam jeda waktu yang singkat itu, kita bisa mempersiapkan. Rakerda ini, menjadi batu sandaran penting untuk menyongsongnya,” terangnya.
Anggota DPRD empat periode itu menjelaskan khusus untuk kontestasi Pilkada di 2024 nanti, semua partai politik (Parpol) memiliki potensi yang sama. Karena, ditentukan berdasarkan hasil Pemilihan Legislatif di 2024. Bukan Pileg tahun sebelumnya. Makanya, Pilkada nanti menarik. Semua parpol pada posisi yang sama.
\"Semua punya peluang untuk memenangkan Pilkada 2024. Tidak bisa satu parpol mengklaim sudah memiliki jatah calon. Sudah tidak bisa,” kata dia.
Sehingga, dipastikan parpol nanti, akan fight di Pileg. “Sudah pasti. Parpol akan bertarung habis-habisan di Pileg. Karena itu yang menentukan untuk Pilkada nanti,” kata dia.
Pihaknya, sudah ditarget oleh DPW, untuk bisa menaikan perolehan suara. “Kabupaten Cirebon, kita ditargetkan DPW ada kenaikan. Saya kira itu realistis. Harus dilakukan seperiti itu. Kita punya target 10 kursi,” ucapnya.
Target tersebut, dinilai realistis mengingat sudah mulai muncul wacana akan adanya perubahan daerah pemilihan (Dapil). Dari 7 menjadi 10 dapil. Sehingga, PKS siap menyambutnya ketika wacana tersebut benar-benar direalisasikan.
“Kita siap menyambutnya. Karena satu dapil 1 kursi, lebih realistis dari pada satu dapil 2 kursi. Tapi kalau tetap 7 dapil, target satu dapil 2 kursi, agak berat. Beda soal ketika dirubah 10 dapil. Kita bismillah. Ini peluang bagi kita,” kata dia.
Caranya, PKS akan menarik kalangan milenial. PKS menyadari betul, ada bonus demografi yang terjadi di 2024. Dimana 40 persen diantaranya, merupakan pemilih pemula.
“Barangkali yang 40 persen ini diurus dengan baik, dibidik, ini angka yang besar. Saya yakin PKS bisa bermain disitu. Kader-kader kita juga banyak yang masih berusia muda. Mahasiswa. Jadi connect. Nanti banyak program kita coba bisa menyasar ke segmentasi kesitu. Disamping segmen yang lainnya juga,” pungkasnya. (zen)