Jumlah Penghuni Ruang Isolasi RSD Gunung Jati Cirebon Menurun

Kamis 03-06-2021,18:00 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

RAKYATCIREBON.ID - Direktur Utama RSD Gunung Jati Cirebon, dr Ismail Jamaludin mengungkapkan, beberapa bulan terakhir persentase pemakaian ruang isolasi Covid-19 masih terpantau fluktuatif, namun cenderung menurun.

\"Kami menyediakan 150 bed, tapi yang digunakan 96. Selama ini yang 96, tiga bulan ini rata 30-35 bed yang dipakai. Bahkan bulan kemarin di bawah 30. Nah minggu lalu naik lagi sekitar 40,\" ungkap dr Ismail kepada Rakyat Cirebon.

Pada akhir tahun 2020, sekitar bulan November-Desember, kondisi ruang isolasi di RSD Gunung Jati sempat overload, lebih dari 100 bed yang terisi. Namun mulai Februari hingga beberapa bulan terakhir, kasus melandai dan keterisian mulai menurun.

Data terakhir, pada hari Rabu (2/6) kemarin, kata dr Ismail, fasilitas isolasi yang disediakan RSD Gunung Jati hanya terisi 33 bed saja. Hal tersebut menunjukkan bahwa angka kesembuhan Covid-19 di Kota Cirebon, khususnya yang menjalani perawatan di RSD Gunung Jati cukup tinggi.

Dari bed yang terisi, dijelaskan dr Ismail, fasilitas ICU untuk pasien Covid-19 selalu penuh. Fasilitas ICU untuk pasien Covid ada 6 bed, dan sudah ditambah 5 bed. Semuanya selalu penuh.

\"Sesuai panduan, kita merawat 14 hari. Setelah itu kita cek PCR-nya. Kalau negatif ya pulang. Kita juga lihat kondisi klinisnya,\" jelas dr Ismail.

Untuk di ICU, RSD Gunung Jati melayani dan memeriksa pasien yang bergejala, terutama mereka pasien terkonfirmasi yang memiliki penyakit penyerta. Namun dengan treatment yang diberikan, angka kesembuhan yang didapatkan cukup tinggi.

\"Kita merawat pasien Covid dengan gejala sedang berat dan kritis. Apalagi mereka yang punya komorbid, angka kesembuhannya sekitar 70-80 persen lah,\" kata dr Ismail. (sep)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler