RAKYATCIREBON.ID - Usai libur Lebaran sejumlah objek wisata di Majalengka kembali sepi pengunjung. Jumlah hingga akhir Mei ini mulai berkurang.
Salah seorang pengelola wisata di Kecamatan Banjaran, Sudira (45) mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan menurun drastis, jika dibandingkan libur Lebaran tahun lalu. Bahkan, pengunjung bisa dihitung dengan jari.
Pria yang karib disapa Sud ini juga mengungkapkan, Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) yang menaungi wisata Sangiang dan Bukit Sawiah juga sepi pengunjung.
Biasanya, kata dia, wisatawan yang datang ke TNGC cukup ramai. “Kondisinya tidak seramai saat libur Lebaran kemarin,” kata Sudira kepada Rakyat Cirebon, Minggu (30/5).
Terpisah, Kasatpol PP Kabupaten Majalengka, Toto Prihatono terus mengimbau pengelola wisata, maupun pengunjung agar menataati protokol kesehatan.
Bahkan, pihaknya bersama Pol PP Provinsi Jawa Barat dan Satgas Covid-19 Majalengka sempat merazia pengunjung yang tidak memakai masker di sejumlah objek wisata.
\"Saya tidak bosan mengimbau kepada para pengunjung dan pengelola wisata agar selalu memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan di tempat obejk wisata,\" tandasnya.
Toto juga mewaspadai para pengunjung yang datang dari berbagai daerah. “Hal ini untuk mengantisipasi penularan Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, anggaran yang dikucurkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka di sektor pariwisata setiap tahunnya terus bertambah.
Pembukaan jalan lingkar timur Majalengka indikator dari keinginan pemerintah daerah menjadikan sektor wisata sebagai bagian penting dalam mengeruk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Serta peningkatan perekonomian masyarakat. Guna mendukung pembangunan pariwisata dalam waktu dekat akan disahkan Peraturan Daerah (Perda) yang akan menjadi pedoman pembangunan pariwisata di Kabupaten Majalengka.
Perda yang masih dalam pembahasan DPRD, yakni Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten (Ripparkab).
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majalengka, Asep Eka Mulyana mengatakan, ada beberapa raperda yang saat ini sedang dibahas dewan.
Di antaranya, Raperda tentang pengelolaan pariwisata atau Riparkab. “Ada beberapa Perda yang dibahas oleh dewan, salah satunya Perda Ripparkab,” ujar Asep.
Politisi asal Partai Golkar itu berharap, keberadaan Perda tersebut nantinya dapat mendorong pertumbuhan dan kemajuan wisata daerah.