RAKYATCIREBON.ID - Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Kuningan melakukan monitoring ke sejumlah objek wisata. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi ledakan pengunjung yang berpotensi menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.
Tim monitoring ini dibagi dua. Tim pertama terdiri dari Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, Dandim 0615 Letkol Czi David Nainggolan ST, Kapolres Kuningan AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan Indra Bayu Permana SSTP. Sasaran pantauannya ke lokasi Objek Wisata Linggarjati, JNJ, Woodland, Al Gifhari, Taman Hanjuang, Pasawahan, Paniis, dan Ciceureum.
Untuk Tim dua terdiri dari Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda, Wakapolres Kuningan dan Kepala Satpol PP Kuningan. Sasarannya, wilayah Cisantana, Palutungan, Cigugur, dan Darma. Sementara untuk tim tiga terdiri dari Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar MSi, Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Kabag Ops dan Kadishub Kuningan, memantau wilayah Cilimus dan sekitarnya, Zam Zam Pool, Cibulan dan Sangkanhurip.
Bupati Kuningan H Acep Purnama menjelaskan, monitoring ini dilakukan sebagai upaya mengimbau dan mengingatkan masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan, karena Covid-19 itu ada. Sekaligus sebagai langkah antisipasi pengendalian pada objek wisata agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Bupati Kuningan mengingatkan kepada para pengelola/pengusaha objek wisata untuk menjalankan konsekuensi dan komitmennya membatasi jumlah pengunjung dengan kapasitas 50 persen agar tidak terjadi kerumunan. \"Allhamdulillah, baik para pengusaha maupun mayarakat mau mengikuti imbauan-imbauan kita,\" ungkap Bupati.
Sementara, Wakil Bupati Kuningan juga mengingatkan kepada masyarakat untuk mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dengan 5 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas). Hal ini dilakukan untuk kebaikan semua.
\"Kami mohon kepada pengelola untuk pengunjung menyesuaikan dengan kapasitas maksimal 50 persen. Lalu terapkan protokol kesehatan secara ketat, karena kesehatan dan keselamatan adalah hal yang terpenting,\" bebernya.(ale)