RAKYATCIREBON.ID – Masyarakat Kota Cirebon tidak perlu khawatir. Meski kebutuhan bahan pangan pokok memasuki bulan Ramadan dipastikan meningkat, namun ketersediaan pasokan bahan pokok tetap aman.
Penegasan itu disampaikan Kepala Bidang Distribusi dan Ketersediaan Pangan Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon, Sumarni.
Berdasarkan survei di seluruh pasar tradisional dan supermarket di Kota Cirebon, ketersediaan bahan makanan pokok di Kota Cirebon malah surplus. Di antaranya beras, jagung, bawang merah, bawah putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula pasir, dan minyak goreng.
“Kalau ketersediaan berdasarkan data yang kita punya semuanya aman. Pasokannya tersebar di banyak tempat. Di pasar-pasar tradisional juga banyak,” ujar Sumarni, kemarin.
Dia menjelaskan, kebutuhan beras bagi 340.370 penduduk di Kota Cirebon mencapai 2.722,08 ton perbulan. Sedangkan ketersediaannya dipastikan melebihi dari kebutuhan.
Hal itu dipicu masih adanya cadangan pangan pemerintah daerah (DPPD), ditambah Ramadan ini juga berbarengan dengan musim panen raya padi. Sehingga kebutuhan beras di Kota Cirebon bakal terpenuhi.
Hanya saja, fluktuasi harga sejumlah bahan pangan tidak bisa dihindari. Misalnya pada komoditas daging sapi, dari rata-rata harga Rp130 ribu menjadi Rp135 ribu per kg. Ayam potong dari rata-rata harga Rp38 ribu menjadi Rp42 ribu per kg. Pun juga telur ayam yang fluktuasi harganya menembus Rp25 ribu per kg.
“Tapi pasokannya aman. Karena ditopang oleh daerah-daerah sekitar wilayah III Cirebon, Brebes, Tegal, Probolinggo. Misalnya kentang dari Bumiayu dan Purwokerto. Walaupun soal kenaikan harga tidak bisa dihindari,” ucap dia.
Di samping itu, tercukupinya bahan makanan pokok di pasaran, didukung dengan berbagai program bantuan pemerintah, baik reguler maupun insidental.
“Yang lainnya masih stabil. Dan buat kami, ada kenaikan harga buat daging sapi sama telur. Tapi yang penting ketersediaan mah masih ada,” kata dia. (wan)