RAKYATCIREBON.ID – Dirut PT Pertamina, Nieke Widyawati menyampaikan, insiden kebakaran yang terjadi di area kilang Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, menimpa empat tangki penyimpanan BBM. Namun pihaknya memastikan jaminan pasokan BBM tetap aman. Meski demikian, konsentrasinya masih melakukan pemadaman secara ekstra di lokasi kejadian.
Hal itu dikatakan saat meninjau area kilang Pertamina RU VI Balongan, Senin (29/3). Dari peninjauan atas upaya yang dilakukan pihaknya, kilang untuk proses pengolahan BBM dipastikan aman dan tidak terkendala dampak pemadaman 4 tangki penyimpanan BBM tersebut. Dari luas area seluruhnya 180 hektar itu, ada sekitar 2 hektar luasan area yang terdampak.
“Area lain sudah kita lihat semuanya aman, termasuk area penyulingan. Dan sore ini, kita lihat api sudah mengecil. Dan malam ini insya Allah sudah bisa kita padamkan,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya memastikan pula bahwa kilang masih bisa dioperasikan, karena dampaknya tidak menyeluruh pada kawasan kilang tersebut. Namun terlebih dulu akan dipastikan api di lokasi kebakaran benar-benar sudah padam 100 persen. Sehingga bisa dilakukan start up untuk mengecek secara keseluruhan dalam kondisi aman sebelum mengoperasikan kilangnya.
Dikatakan, di area itu ada 72 tangki dengan kapasitas 1,35 juta kilo liter (KL). Sedangkan yang terbakar 4 tangki dengan kapasitas 100 ribu KL. Di area tersebut terdapat pula 38 tangki penyimpanan BBM dengan kapasitas 600 ribu KL.
“Ini semua terpasang dengan pipa otomatis. Sehingga, dapat dipastikan pasokan BBM aman. Tangki penyimpanan lainnya dipastikan tidak terdampak kebakaran, semua aman. Situasinya seperti itu, kita lakukan penanganan secara ekstra untuk memadamkan apinya,” papar dia.
Terkait penyebab ledakan dan kebakaran hebat di kilang tersebut, Nieke menyerahkan penanganan investigasinya kepada aparat berwenang. Pihaknya konsentrasi pada pemadaman dan memberikan perhatian khusus kepada masyarakat terdampak.
“Penyebabnya masih diinvestigasi. Kita tunggu karena kita melibatkan aparat berwenang. Kita fokus penanganan dulu dan memastikan masyarakat juga dalam kondisi aman. Yang paling penting, kesehatan dan keamanan masyarakat sekitar bisa kita jaga,” ungkapnya.
Sebelumnya, Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya dalam pernyataan tertulisnya menyampaikan, insiden di area kilang Pertamina Balongan yang menyebabkan kebakaran pada tangki T-301G terjadi pada tanggal 29 Maret 2021 mulai sekitar pukul 00.45 WIB.
Terhadap kejadiannya, tim Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) Kilang Pertamina Balongan fokus melakukan pemadaman api di kilang yang berlokasi di Desa Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti. Namun pada saat kejadian sedang turun hujan deras disertai petir. Saat ini juga tengah dilakukan normal shutdown untuk pengendalian arus minyak dan mencegah perluasan kebakaran. Dengan adanya insiden ini, Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM ke masyarakat tidak terganggu dan saat ini masih berjalan normal.
Pertamina juga telah menyiapkan tempat untuk evakuasi dan pengungsian sementara bagi warga sekitar di GOR Perumahan Bumi Patra dan Pendopo Kabupaten Indramayu. Atas kejadian itu, Pertamina meminta warga sekitar untuk tetap tenang, dan menjauh dari lokasi kebakaran.
Sedangkan saat insiden terjadi, ada 4 warga yang melintas di jalan raya sehingga mengalami luka bakar dan langsung dirujuk untuk perawatan intensif di RSUD Indramayu. Dilakukan juga pemblokiran jalan menuju sekitar lokasi kejadian dengan dibantu oleh aparat keamanan. (tar)