RAKYATCIREBON.ID – Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda menyampaikan, niatnya mengembalikan mobil dinas, bukan sebagai bahan pencitraan. Tetapi untuk meringankan beban pemerintah.
Baginya, ada ataupun tidaknya mobil dinas, yang terpenting adalah tugas yang diberikan negara tetap bisa terlaksana.
“Kita juga awalnya tidak punya mobil dinas. Yang terpenting, pengembalian mobil dinas bukan untuk pencitraan, agar dikasihani karena terdzholimi. Tapi ini sebuah langkah untuk bisa saling merasakan di saat pandemi,” kata Ridho usai monitoring vaksinasi masal di GOR Ewangga, Selasa (16/3).
Pada kesempatan itu, putera mantan Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda itu mengaku, dirinya sudah mengembalikan mobil dinas. Dan dalam waktu dekat, akan segera meninggalkan rumah dinas yang ditempatinya saat ini.
“Pengembalian fasilitas ini, untuk meringankan beban pemerintah. Kalau saya pakai rumah dinas, mobil dinas kan harus bayar listrik, beli bensin. Saya tidak mau menjadi beban. Kasihan pak Bupati sudah banyak beban. Mudah-mudahan bisa mengurangi beban,” tuturnya.
Wabup juga membantah ada konflik antara dirinya dengan bupati. Itu dibuktikan, seperti ungkapan bupati yang juga merasa tidak ada masalah. “Dari saya sendiri tidak ada masalah. Tapi gak tahu kalau dari yang lain,” ungkapnya.
Dia juga mengakui, sudah bertemu dengan Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono. Dalam pertemuan itu, Ono memberikan saran dan masukan.
Yang jelas, pertemuan dengan ketua DPD PDIP Jabar menginstruksikan dirinya bersama bupati harus bersama menjalankan tugas sesuai aturan dan tupoksi. Tanpa menjatuhkan salah satu pihak.
“Kita bergerak tanpa ada saling ancam ataupun yang lainnya. Itu merupakan saran yang sangat bijak buat saya dan kader-kader yang lainnya. Sehingga, kita di daerah mempunyai pola untuk melangkah sesuai amanah partai. Bukan berarti karena kita sudah retak baru dikasih saran. Tapi ini sebelum retak dikasih saran untuk mencegah keretakan,” tegasnya.
Terkait dengan Pilkada 2024, lanjut Wabup, masih sangat panjang dan jauh. Sebelum pemilihan, kita akan libur satu tahun. Jadi, semuanya akan dikembalikan kepada masyarakat.
“Terlepas siapa yang akan maju, saya sendiri juga belum tentu maju. Atau siapa pun juga belum tentu maju. Karena belum waktunya untuk penentuan calon. Mari kita tidak fokuskan kepada siapa yang akan maju atau tidak,” ajaknya.
Sekda Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar ketika dimintai komentarnya berharap agar situasi kondusif dan permasalahan yang terjadi sekarang cepat selesai.
Adapun untuk pengembalian fasilitas yang melekat di wabup, dirinya memang sudah mendapat laporan dari Kabag Umum. Sekda memohon kepada semua pihak untuk mendukung terciptanya situasi yang kondusif.
“Insyallah pak Bupati dan pak Wabup secepatnya berkomunikasi. Pak Bupati saat ini sedang di luar kota,” ujar Sekda kepada wartawan usai membuka kegiatan di Wisma Permata. (ale)