RAKYATCIREBON.ID-Anggota DPR RI dapil Sumedang Majalengka Subang (SMS) dari Fraksi PDIP, H Sutrisno menyebut sebagian besar petani di Indonesia tidak lulus sekolah dasar.
Ia menyebut persentasenya mencapai 50 persen lebih.
Hal ini terungkap dalam wawancara langsung, usai bertemu dengan para petani di sebuah hotel di bilangan Munjul Majalengka Kota, Sabtu (21/2).
Sutrisno menyebutkan tingkat pendidikan yang rendah itu, lanjut mantan Bupati majalengka dua periode tersebut, membuat produktivitas pertanian Indonesia kalah bersaing dengan produk impor.
“Lebih dari 50 persen petani di kita tidak lulus sekolah dasar. Lebih dari 50 persen petani kita pendidikannya rendah,” ungkapnya.
Menurutnya, adanya para penyuluh pertanian, belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh para petani. Dalam artian, pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas untuk menunjang kualitas hasil pertanian.
“Hanya saja, adanya penyuluh pertanian itu belum dimanfaatkan oleh para petani kita. Contohnya, ada asuransi untuk petani. Di Petani kita mau tidak memanfaatkan peluang itu?” ungkapnya.
Sutrisno menyebutkan, antara program pemerintah dengan situasi di lapangan, memang seolah belum sinkron sepenuhnya.
Berbagai program telah digulirkan pemerintah, namun itu hanya sebagian petani saja yang bisa menangkapnya.
Berbicara soal pangan, menurut Sutrisno cadangan pangan Indonesia masih kalah bersaing dengan produk impor. Produksi ekspor masih sedikit.
“Produksi impor, saya lihat jeruk-jeruk impor pun sudah masuk ke desa-desa. Jeruk lokal kita bagaimana?” tanyanya.
Kondisi tersebut diperparah dengan kecenderungan masyarakat Indonesia, yang lebih suka membeli produk impor, padahal produk lokal bisa jauh lebih berkualitas.
“Tinggal bagaimana petani mampu mengemas produknya. Itu pekerjaan rumah untuk kita semua,” ungkapnya.
Pemerintah juga telah mendukung untuk kemajuan pangan dan produksi pertanian di Indonesia. Yakni berupa pengadaan alat-alat pertanian dengan dukungan teknologi masa kini.
“Kebanyakan pertanian di kita juga masih konvensional, belum sepenuhnya menggunakan mesin teknologi masa kini,” pungkasnya.(hsn)