Waspadai Hujan Disertai Angin Kencang di Ciayumajakuning

Kamis 04-02-2021,16:00 WIB
Reporter : Iing Casdirin
Editor : Iing Casdirin

RAKYATCIREBON.ID-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kertajati, Majalengka, memprediksi hujan disertai angin kencang akan melanda wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) hingga beberapa hari kedepan.

Prakirawan BMKG Kertajati Majalengka, Ahmad Faa Iziyn mengatakan, kondisi saat ini di Januari dan Februari merupakan puncak musim hujan.

Sehingga, kata dia, meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan yang berpotensi hujan disertai angin kencang di wilayah Ciayumajakuning. Warga pun diminta waspada akan potensi bencana akibat cuaca buruk itu.

\"Hujan disertai angin kencang diprediksi akan terjadi pada tanggal 3 sampai 6 Februari 2021 di wilayah Ciayumajakuning,\" ujar Ahmad Faa Iziyn kepada Rakyat Cirebon, Rabu (3/2).

Menurutnya, berdasarkan hasil pengamatan kemarin dari BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati arah kecepatan angin umumnya dari arah barat dengan kecepatan maksimum mencapai 41 kilometer (km)per jam.

\"Sementara, potensi kondisi hujan disertai angin kencang di wilayah Ciayumajakuning tersebut, diperkirakan kecepatan anginnya dapat mencapai nilai maksimum hingga 56 km per jam dan masih akan berlangsung hingga 4 hari kedepan,\" terangnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah. Dampak yang dapat ditimbulkan akibat hujan disertai angin kencang ini biasanya pohon tumbang, baliho roboh, banjir, tanah longsor dan lainnya. Serta juga peningkatan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter di perairan utara Cirebon dan Indramayu.

Terutama, kata dia, masyarakat yang memiliki tempat tinggal di daerah lereng atau pegunungan. Agar masyarakat lebih waspada meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrim.

\"Bagi masyarakat yang tinggal di lereng-lereng atau di pegunungan agar lebih meningkatkan kewaspadaan jika terjadi potensi hujan yang tinggi dalam durasi waktu yang lama, bisa berdampak bencana yang berskala besar,\" ucapnya.

Sementara itu, kampung Ciloa dan Cibodas desa Lengkong Kulon merupakan salah satu desa yang masuk dalam daftar daerah rawan bencana.

Bahkan di kampung Ciloa hingga saat ini, pergeseran tanah kerap terjadi. Terutama di Ciloa Kaler, dan Ciloa Kidul. Mengantisipasi sekaligus sebagai jalur mitigasi bencana dan memudahkan akses masyarakat Ciloa dan Cibodas, Pemdes Lengkong Kulon bersama masyarakat bersepakat membangun jalan penghubung alternatif, melalui program Padat Karya tunai (PKT).

Sekretaris Desa Lengkong Kulon, M Toha membenarkan, pembangunan jalan penghubung alternatif, merupakan usulan masyarakat berdasarkan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) yang disepakati dibangun di tahun 2021.

Meski awalnya pembangunan jalan itu rencananya akan dilaksanakan di tahun 2020. Namun karena pandemi Korona, akhirnya baru bisa dilaksanakan di tahun 2021.

“Saat ini kami sedang melakukan pengukuran rute yang akan digunakan sebagai jalan baru, yang nantinya diharapkan akan memudahkan akses masyarakat Ciloa dan Cibodas. Terutama dalam mendukung sektor pertanian dan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Tim Pendamping Desa, Ujang menuturkan, ruas jalan baru yang rencananya akan didanai dari program PKT tersebut berjarak sekitar 400 hingga 500 meter, hanya saja lokasinya memang cukup terjal. Sehingga bisa menelan anggaran sekitar Rp250 jutaan.

Tags :
Kategori :

Terkait