RAKYATCIREBON.ID – Program vaksinasi Covid-19 sudah dicanangkan Pemerintah Kota Cirebon pada Jumat pekan kemarin. Ribuan tenaga kesehatan (nakes) jadi prioritas untuk divaksin pada tahap awal ini, di samping ada sejumlah tokoh masyarakat dan unsur Forkopimda Kota Cirebon.
Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, dr Tresnawaty SpB menjadi salah seorang yang sudah menerima vaksin Sinovac. Dokter spesialis di salah satu rumah sakit itu divaksin pada Jumat lalu. Tresna mengaku merasakan efek samping dari vaksinasi Covid-19 sekitar dua jam setelahnya.
“Yang dirasakan tentu bervariasi, tidak sama setiap individunya. Saya sendiri merasakan seperti gejala flu, nyeri badan dan sendi, serta bersin-bersin tanpa ada panas badan. Tapi bisa ditanggulangi oleh obat-obat ringan dan vitamin,” ungkap Tresna, Minggu (31/1).
Politisi Partai Gerindra itu menilai, reaksi atau efek samping dari vaksin Covid-19 adalah hal wajar. Ia merasakan efek samping tersebut selama dua hari. Kemarin, Tresna mengaku, kondisi tubuhnya sudah kembali normal. “Bagus juga vaksin Jumat. Jadi bisa rehat. Tapi kan beda-beda (efek sampingnya). Sekarang (kemarin, red) sudah tidak (merasakan efek samping),” jelasnya.
Menurutnya, vaksin Covid-19 adalah cara imunisasi aktif. Terhadap tubuh penerima vaksin, diberi virus yang dilemahkan, agar muncul kekebalan terhadap infeksi selanjutnya. Tresna menambahkan, saat ini baru untuk perlindungan nakes. Belum mencapai target yang diinginkan untuk herd immunity dan membatasi penyebaran Covid-19.
“Makanya tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas serta interaksi. Sambil dilakukan juga tracing, testing, dan treathment secara masif sambil menunggu target vaksinasi tercapai,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 203.123 jiwa penduduk Kota Cirebon ditargetkan bisa divaksin Covid-19 secara bertahap hingga April 2022 mendatang. Sebanyak 445.569 dosis vaksin Sinovac harus disiapkan untuk mencukupi kebutuhan tersebut.
Hal itu seperti disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr H Edy Sugiarto MKes usai pencanangan vaksinasi Covid-19, di halaman RSD Gunung Jati, Jumat (29/1). Tahap pertama yang kini sedang berlangsung memprioritaskan tenaga kesehatan, dibarengi secara simbolis unsur Forkopimda dan tokoh masyarakat.
“Insya Allah sampai April 2022. Tahap pertama tenaga kesehatan. Beberapa bulan ke depan tinggal pelayanan publik, seperti TNI, Polri, ASN dan lainnya. Setelah itu ke masyarakat. Fase terakhir untuk masyarakat yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) dan lansia,” ungkap Edy.
Sebanyak 22 puskesmas, tujuh rumah sakit dan satu klinik kesehatan di Polres Cirebon Kota menjadi sasaran vaksinasi tahap pertama. Edy berharap pada pertengahan Februari bisa selesai. “Tapi target Kementerian Kesehatan, se-Indonesia kelar pada akhir Februari,” ujarnya.
Nakes yang akan divaksin sekitar 2.300 orang pada tahap pertama ini. Sementara jumlah nakes di Kota Cirebon sekitar 5.900 orang. Edy menyebutkan, sisanya akan divaksin secara bertahap. Pihaknya tidak bisa memvaksin semua nakes secara serentak, karena pertimbangan kapasitas cold chain atau rantai pendingin di gedung UPT Farmasi. (jri)