RAKYATCIREBON.ID – Pertamina EP Asset 3 yang membawahi Subang Field, Tambun Field, dan Jatibarang Field mendukung upaya penanganan bencana di wilayah Jawa Barat. Berbagai jenis bantuan untuk membantu para korbannya dikirim ke sejumlah lokasi bencana.
Disampaikan General Manager Pertamina EP Asset 3, Wisnu Hindadari, sebagai bentuk kepedulian dan sikap tanggap bencana telah dilakukan langkah-langkah yang dinilai bisa membantu menanggulangi dampaknya. Bantuan yang disalurkan diantaranya bagi korban bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang. Juga bagi korban banjir bandang yang terjadi di Gunung Mas Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor. “Dan ada sejumlah lokasi lain sasaran penyaluran bantuannya,” jelas dia, Kamis (28/1).
Adapun bantuan yang dikirimkan berupa alat sanitasi seperti popok bayi, masker kain, sabun mandi, sikat dan pasta gigi, handuk, selimut, pembalut, pakaian dalam dan juga air mineral. Bantuan ini diserahkan pada 26 Januari 2021 bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan Badan Amil Zakat (BAZMA) Pertamina EP Asset 3. Seluruh bantuan disalurkan melalui Posko Gabungan Bencana Alam Cimanggung yang berlokasi di SMAN 1 Cimanggung.
Sedangkan bantuan bagi korban banjir bandang disalurkan bekerjasama dengan BPBD setempat dan Pertamina Gas (Pertagas) pada 23 Januari 2021. Bantuan yang disalurkan berupa sembako, Bright Gas, masker dan logistik lainnya. “Pertamina EP Asset 3 yang terdiri dari Subang Field, Tambun Field dan Jatibarang Field selalu berupaya berperan aktif mendukung upaya penanganan bencana di wilayah kerja serta Indonesia tentunya. Semoga apa yang kami sampaikan ini bisa membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang berupaya untuk bangkit pasca bencana,” ungkapnya.
Dipaparkan, banjir bandang yang terjadi di Gunung Mas telah mengakibatkan berbagai kerugian di lokasi terdampak. BPBD setempat menyebutkan beberapa akses jalan dan fasilitas wisata rusak berat. Tercatat 3 jembatan dan jalan penghubung mengalami kerusakan berat, serta rusaknya 3 fasilitas camping ground. Bahkan cukup banyak rumah warga yang rusak akibat terjangan banjir dan mengakibatkan sebanyak sebanyak 714 jiwa harus mengungsi ke lima titik pengungsian. “Saat ini masyarakat sangat membutuhkan bantuan berupa keperluan dapur seperti bahan makanan, makanan instan, dan alat masak. Mereka juga membutuhkan keperluan kesehatan seperti obat-obatan dan vitamin,” jelasnya.
Sementara bencana longsor di Kabupaten Sumedang, lanjut Wisnu, terjadi pada 9 Januari 2021 lalu dan menelan korban jiwa. Dampaknya mengakibatkan kerusakan berbagai fasilitas umum juga kerugian materiil maupun lainnya bagi para korban. “Namun demikian berkat kesiapsiagaan seluruh tim penanganan bencana saat ini seluruh korban telah berhasil ditemukan dan saat ini pemerintahan setempat tengah fokus mengupayakan relokasi bagi korban serta pemulihan,” pungkasnya. (tar)