BPNT Hanya Untungkan Pihak Tertentu

Rabu 20-01-2021,10:10 WIB
Reporter : riyan
Editor : riyan

RAKYATCIREBON.ID – Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Cirebon, R Cakra Suseno SH menegaskan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menyisakan banyak masalah. Persoalannya dilapangan tak kunjung selesai, bahkan kian pelik diperhatikan. 

Ia pun menyepakati mengganti program sosial BPNT. Polanya dirubah. “Bantuan sosial itu polanya harus dirubah. Bukan lagi, non tunai. Tapi tunai,” kata Cakra, Selasa (19/1).

Tujuannya, untuk menghindar pola yang tidak diinginkan. Karena yang terjadi saat ini, bukan lagi mempersoalkan kualitas barang sembako. Tapi menjadi ladang bisnis. Diperebutkan, ingin menjadi suplayer.

“Jelas itu hanya menguntungkan pihak tertentu saja. Sementara geliat ekonomi di masyarakat tetap tidak merata,” tegasnya.

Makanya, Cakra menilai yang terjadi saat ini, bukanlah solusi menyalurkan bantuan ke masyarakat. Ia lebih menyetujui ketika bantuan yang diberikan pemerintah pusat bentuknya adalah tunai.

“Itu lebih baik. Toh, pada prinsipnya bantuan itu diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Kalau BPNT lebih menguntungkan suplayer besar,” kata Cakra. 

Ia menjelaskan, pemerintah pusat tidak usah khawatir bantuan tunai itu akan disalahgunakan oleh KPM.  Sebab, KPM akan lebih mementingkan kebutuhan pokok. Asal tepat sasaran. Artinya, ketika masih kolektif (non tunai melalui e-waroeng), akan terjadi seperti masalah saat ini. 

“Saya yakin mereka pasti lebih nerima. Dan tidak ada potongan. Biarkan mereka yang mengelola uang itu sesuai kebutuhan pokoknya. Apalagi, sasarannya bantuan pemerintah ini bagi warga miskin,” jelasnya. 

Kemudian, sambung Cakra, dengan bantuan yang diberikan secara tunai itu, pedagang kecil di warung-warung ekonominya ikut terangkat. “Kalau sekarang kan kesannya, kaya rebutan lapak untuk kepentingan pribadi. Karena tidak merata. Sementara warga miskin itu merata,” terangnya.

Sebagaimana diketahui, saat ini yang diributkan ke publik. Semuanya berlomba-lomba masuk menjadi suplayer. Terlebih ada 11 Kecamatan di Kabupaten Cirebon yang kosong. Setelah dilepas tiga suplayer besar. (zen)

Tags :
Kategori :

Terkait