RAKYATCIREBON.ID-Setiap jelang Natal terjadi perdebatan mengenai boleh atau tidaknya Muslim mengucapkan selamat Natal. Wapres Kiai Ma’ruf Amin ikut angkat bicara soal itu. Dia mempersilakan umat Muslim mengucapkan selamat Natal.
Ma’ruf mengatakan, aturan menuliskan atau mengucapkan selamat Natal tidak perlu dipertegas. Ia mengajak, soal tersebut dibikin santai. “Menurut saya tidak perlu ditajamtajamkan. Kembali saja ke masing- masing mau mengucapkan silakan. Kalau tidak, tidak masalah. Enak gitu, dibikin enak saja lah,” kata Ma’ruf di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, dua hari lalu.
Apalagi, kata Ma’ruf, MUI juga tidak pernah mengeluarkan fatwa melarang ucapan selamat Natal. Ditegaskannya, yang jelas dilarang adalah jika orang Islam mengikuti ritualnya.
Terkait hukum mengucapkan selamat Natal, kata eks Rais Aam PBNU ini, terjadi beda pendapat antarulama. Kata dia, sejumlah Ulama Mesir ada yang memperbolehkan. Begitu juga ulama di Indonesia, ada yang membolehkan, ada juga yang melarang mengucapkan selamat Natal.
Pernyataan Ma’ruf tak jauh berbeda saat dia menjadi pengurus MUI. Hanya saja, saat itu, dia menyarankan umat Islam tidak mengucapkan selamat Natal. “Itu jadi perdebatan, sebaiknya enggak usah sajalah,” kata Kiai Ma’ruf saat menjadi Ketua MUI Bidang Fatwa, 19 Desember 2012.
Meskipun menyarankan tidak mengucapkan, Kiai Ma’ruf meminta umat Islam tetap menjaga kerukunan dan toleransi. Kala itu, Kiai Ma’ruf juga sempat menyatakan ada fatwa MUI yang mengharamkan umat Islam mengikuti ritual Natal. “Karena itu ibadah umat lain,” kata dia.
Seperti biasa, kalau soal isu-isu agama seperti ini, netizen Indoensia langsung riuh. Akun @Danks0528 mendukung pernyataan Kiai Ma’ruf. “Betul... Kiyai... Saling hormati di antara umat beragama. Yang enak- enak dan damai saja. Karena semua ciptaan YME,” cuitnya diamini @ redpelpet_ijone. “Santuy lah, terserah mau ucapin apa enggak, konteksnya habluminannass kok.”
Netizen jenis lainnya menimpali. Seperti akun @ChristianiNaomi. “Umat Kristen jg ga gila hormat ga gila ucapan selamat, santai aja.”
Sementara itu, banyak juga yang sudah jengah dengan bahasan yang berulang setiap Desember ini. “Aku tuh capek kalau udah deket-deket Desember deket-deket Natal, masalahnya itu-itu aja. Dilarang ngucapin selamat Natal. Dilarang pake atay pasang atribut Natal. Padahal kita yang Natalan aja gak masalah gak diucapin, kenapa yang gak natalan yang ribet sih,” cuit akun @kikioo serupa dengan @ruhdi7. “Tiap tahun dibahasnya ini mulu, ga bosen-bosen apa ya? Heran.”
Tweeps @nowherewolf membenarkan. “Owalaaah halaah. Dari gue TK, SD, SMP, SMA, sampe sekarang pembahasan menjelang Natal selalu soal haram enggaknya ngucapin natal. Asli gak abis pikir aja.”
Yang kontra langsung menghujani Ma’ruf dengan serangan. “Yai yang dulu bukanlah Yai yang sekarang,” kicau akun @bilalshinoda disambut sindiran netizen pemilik akun @DHONI_GEOST. “Jawaban seorang politisi, bukan sebagai seorang ulama.”
Tweeps pemilik akun @ponangpr mengimbau Kiai untuk mengungkapkan kebenaran. “Pak Kiai katakan yang hitam adalah hitam, yang putih adalah putih dan tetaplah seperti itu. Kok sekarang abu-abu?” kicaunya disamber nyinyiran @m3ow3d. “Terbuka harapan daging babi jadi halal.” (rmco)