RAKYATCIREBON.CO.ID – IAIN Syekh Nurjati Cirebon meraih medali
kedua dala Pekan Ilmiah Olahraga Seni
dan Riset (PIONIR) IX di UIN Malang. Kontingen cabang seni hadroh berhasil bawa
pulang medali perunggu setelah menjadi
juara ketiga. Hanya kalah dari UIN Jakarta dan IAIN Kediri.
Official
Hadroh IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
Nasrullah SAg MPdI mengungkapkan, medali kedua merupakan buah manis dari kerja
keras kontingen IAIN. Datang jauh dari Cirebon ke Malang tak sia-sia.
“Ini merupakan sebuah kepuasan dan kebanggaan bagi kami, karena
tim hadroh dapat mengukir prestasi terbaiknya untuk mengharumkan nama
IAIN Syekh Nurjati Cirebon,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Cabang
seni hadroh IAIN Cirebon mendapat nilai 91,5. Beda tipis dengan IAIN Kediri
91,75 sebagai juara 2 dan UIN Jakarta
93,5 sebagai juara 1. Dengan diraihnya juara 3 ini, Nasrullah mengatakan
membuat tim hadroh IAIN tak selalu merasa puas. Justru ini langkah awal untuk
memacu dan lebih berprestasi lebih baik untuk meraih gelar-gelar juara selanjutnya
dari berbagai ajang perlombaan yang lain.
“Untuk
mendapatkan gelar juara 3 itu memang tidak mudah, karena kami harus bersaing
dengan tim hadroh lainnya dari 15 PTKIN di Indonesia. Persiapan latihan 2,5
bulan dalam 1 minggu bisa 5 sdampai 4 hari. Bahkan sampai sebelum berangkat
kita tetap latihan. Tahun depan pbbmm di jogja tim yang sama alan ;lebih siap
untuk bertanding,” kata dia.
Ketua
Kontingen Hadroh IAIN Cirebon, Faiz Muhammad Ridlo mengatakan, kontingen hadroh
terdiri dari 10 orang. Saat lomba kontingen hadroh IAIN Cirebon mendapatkan
nomor urut 14 dari 15 kotingen.
\"Kami
mempersiapkan latihan ini jauh-jauh hari sebelum diselenggarakan lomba. Kurang
lebih dua setengah bulan dan tidak melihat kondisi tempat seperti di parkiran.
Terus juga kami latihan tiap hari baik siang maupun malam,” ujar dia. (wan)