BEBER – Adanya aktivitas galian c di Desa Wanayasa mendapatkan respon negatif dari warga desa. Pasalnya, tingginya aktivitas tersebut serta lalu lalang kendaraan menyebabkan lahan pertanian warga menjadi terganggu. Warga juga telah berusaha menyampaikan permohonan kepada pihak pengusaha agar secara rutin menyemprot akses jalan. Hal itu agar tidak membuat debu-debu beterbarangan dan menutup sebagian dedaunan di lahan pertanian baik padi maupun tanaman lain. “Namun permohonan dari kita tidak direspon, padahal petani paling banyak terdampak, kita tidak minta yang aneh-aneh,tidak minta kompensasi dan lain-lain, hanya minta disiram secara rutin saja,” ujar Ahyad salah satu warga sekitar lokasi tambang saat ditemui wartawan koran ini, kemarin. Merasa aspirasinya tidak didengar pengusaha, akhirnya pihaknya berinisiatif menutup portal akses jalan dilokasi tambang agar ada respon cepat dari pengusaha terkait keluhan masyarakat. “Jadi awalnya sekitar jam empat sore kejadiannya, dari situ tidak ada respon kemudian ditutup, tapi jam lima sore sudah dibuka lagi ketika perwakilan pengusaha datang,” ucap Ahyad. Yang mengejutkan, tutur Ahyad ketika perwakilan pengusaha datang malah sambil melontarkan kata-kata kasar dan makian kepada warga. Tindakan tersebut tentu menyulut emosi warga sekitar. “Kita tidak terima, mau seperti apapun, kita ini tuan rumah, ucapan pengusaha ini tidak mencerminkan penghormatan sebagai tamu dan justru menghina tuan rumah, kita sepakat untuk melaporkan pengusaha tambang itu,” imbuhnya. Setelah ada konflik dengan warga lokasi galian yang berada di Desa Wanaysa tersebut sementara waktu tidak beroperasi. Bahkan dari pantuan wartawan koran ini, sejumlah alat berat dan mobil dumptruk pengangkut material tanah masih berada di lokasi namun tidak ada pekerjaan.
Galian C Wanayasa Mencekam, Pengusaha-Warga Bentrok
Rabu 30-05-2018,15:58 WIB
Kategori :