RAKYATCIREBON.CO.ID – Lonjakan jumlah pasien di Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon, seperti tak terantisipasi. Belakangan ada pemandangan yang cukup memilukan, yaitu antrean panjang keluarga pasien yang akan berobat ke rumah sakit plat merah milik Pemkot Cirebon itu.
Salah seorang warga yang tengah antre, Dede Abdullah mengunggah di facebook dua foto bergambar antran panjang di salah satu sudut RSDGJ, dengan latar suasana masih gelap setelah waktu subuh. Dia menuliskan caption pada unggahan foto tersebut dengan kalimat “Antrian RSGJ…mantafff”.
Sontak sejumlah akun mengomentari postingan tersebut. Akun Leny Novia mengaku, dirinya pada sehari sebelumnya datang ke RSDGJ pada pukul 8.00 mendapatkan nomor antrean ke-100. Sindiran sekaligus kritik terhadap RSDGJ disampaikan pemilik akun Jeka Susilo, yang menuliskan: “rumah sakit apa loket tiket kereta kue (itu, red) tang?”
Terpisah, Direktur RSDGJ, dr Bunadi MKM mengakui, pihaknya mulai membuka pelayanan pada pukul 6.00 WIB. Tingginya jumlah pasien lantaran RSDGJ merupakan rumah sakit rujukan regional di Jawa Barat. “Memang rumah sakit kita kan rujukan regional Jawa Barat. Pasien dari mana-mana datang, kita tidak batasi,” ungkap Bunadi, ditemui di gedung DPRD Kota Cirebon.
Diakui Bunadi, karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) pada dokter spesialis, maka diberlakukan pembagian waktu tugas. Dia menegaskan, tidak ada pembatasan kuota pasien. “Tidak ada pembatasan kuota. Semua kita layani, sesuai dengan tenaga yang ada,” katanya.
Disampaikan Bunadi, saat ini pihaknya sudah memberlakukan pendaftaran pada sistem online. Pendaftaran langsung ke poliklinik yang dituju. “Kita sekarang sudah jalan sistem pendaftaran online per poliklinik,” katanya.
Bunadi menilai, antrean panjang tidak hanya terjadi di RSDGJ. Di sejumlah rumah sakit juga kondisinya sama. “Dimana-mana rumah sakit sama saja, karena pasiennya banyak. Lihat di RS Hasan Sadikin sama juga,” katanya. (jri)