RAKYATCIREBON.CO.ID - Rumah milik Castro (40) tahun, warga Blok Krapyak RT/RW 2/14 Desa Gebang Kulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon, Jum\'at pagi (19) sudah terpasang police line.
Pasalnya, Jum’at dini hari sekitar pukul 00:30 WIB, rumahnya dibobol orang tak dikenal. Bahkan, nyawa Castro terancam akibat mengalami tindakan kekerasan oleh para pelaku.
Menurut Jaya Suprapto, adik korban sekitar pukul 00:30 dini hari, rumah korban dibobol melalui jendela samping.
Saat itu, dalam rumah sedang ada tiga orang. Yakni, korban atas nama Castro dan dua anak angkatnya. Andini dan Nurul. “Korban sedang istirahat, dirumah ada tiga orang, kakak saya (Castro, red) dan dua anaknya,” ucapnya, Jum’at (19/1).
Hal yang sama diakui adik korban lainnya, Sutisna. Saat kejadian, dirinya mengaku tidak sedang berada ditempat. Hanya saja, terdapat keanehan. Pasalnya, kedua anak angkat kakaknya tidak mendapatkan perlakuan kasar.
“Menurut pengakuan Andini, yang semalam nyelamatkan bapaknya, sempat terdengar keributan. Ketika dilihat, ayahnya sudah bersimbah darah,” paparnya.
Dirinya pun aneh, kenapa kakaknya mendapat serangan dari orang tak dikenal. Padahal, selama hidupnya dikenal tidak memiliki musuh, bahkan orangnya memiliki karakter pendiam.
Maka, keluargapun tidak menaruh curiga kepada siapaun. Usai mendapatkan percobaan pembunuhan tersebut, papar Sutisna korban mengalami luka-luka.
“Luka dibelakang leher, cukup lebar, karena di pukul pakai golok. Kemudian sikut, jarinya pun patah, dengkul dan dipunggungnya ada bekas tusukan,” terang dia.
Sementara, Castro usai menjalani operasi di RSUD Waled, sempat memberikan keterangan, bahwa dirinya sempat dipukul terlebih dulu. Kejadiannya saat dirinya sedang tidur bersama anaknya, Nurul.
“Saya sedang tidur, tiba-tiba dipukul saya pun kaget, pas mau bangun malah terus mukulin,” ucapnya sambil terbata-bata.
Ia mengaku, dompetnya pun hilang. Besar dugaan, dibawa oleh pelaku. Isinya kurang lebih mencapai Rp500 ribu.
Sementara untuk perhiasan dan barang-barang lain seperti mobil dan motor, tetap aman. Ia pun menyebutkan, pelakunya diduga orang Jawa, karena pada saat menyerang, mengancam dengan bahasa dan logat jawa.
“Pas mukul, dia mengancam saya sambil menyuruh diam, ‘meneng-meneng’ begitu dan pelakunya tidak saya dikenal, karena memakai penutup muka, tapi kisaran usia 20 tahunan,” ucapnya
Sementara, Edi Baryana Kapolsek Gebang membenarkan, telah terjadi dugaan percobaan pembunuhan kepada warga Desa Gebang Kulon atas nama Castro.
\"Kasusnya masih kami dalami, indikasinya dan motifnya belum bisa diketahui, tapi benar tadi malam ada dugaan percobaan pembunuhan dan korban sudah mendapatkan perawatan di RSUD Waled,\" pungkasnya.(zen)