JATIBARANG - Proses pemungutan suara yang diakhiri penghitungan pada penyelenggaraan pemilihan kuwu (pilwu) di Jatibarang nyaris berujung ricuh.
Pasalnya, para pendukung dua calwu peraih suara terbanyak masing-masing mengklaim memenangi pesta politik ditingkatan desa yang digelar serentak di tahun 2017 ini.
Situasi dan kondisi tersebut hanya terjadi pada kegiatan simulasi pilwu yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kecamatan Jatibarang bersama Polsek dan Koramil Jatibarang.
Hadir mengikuti kegiatan itu para panitia pilwu 4 desa di kecamatan setempat yang pada 13 Desember nanti melangsungkan pilwu.
Di lokasi kegiatan tampak berbagai sarana dan prasarana yang menggambarkan sebuah tempat pemungutan suara (TPS). Suasana pun persis sedang berlangsungnya pilwu, mulai dari adanya para calwu yang diperankan panitia pilwu, hingga surat suara dan papan hitung suara.
Camat Jatibarang, Indra Mulyana AP MSi mengatakan, simulasi yang dilaksanakan itu melibatkan seluruh panitia pilwu di wilayah setempat. Terdiri dari panitia pilwu Desa Jatibarang, Pawidean, Lobener, dan Lobener Lor.
Kegiatannya dilaksanakan sebagai bagian dari upaya untuk memberikan pemahaman dalam menghindari kesalahan. Sehingga panitia pilwu dapat melaksanakan tugas, fungsi, dan kewajibannya dengan baik.
\"Ini (simulasi, red) sebagai gambaran pelaksanaan pemungutan suara pilwu. Panitia harus memahami prosesnya, sesuai prosedur dan mekanisme,\" jelasnya didampingi Sekcam, Roshadian Purnama, Sabtu (2/12).
Dalam pelaksanaan nanti, panitia pilwu diimbau untuk waspada terhadap segala kemungkinannya. Baik kesalahan dilingkup panitia, maupun tindakan pemilih yang berpotensi memunculkan dampak negatif. \"Pilwu itu berbeda dengan pilpres, benturannya sangat dekat. Jadi panitia harus waspada dan sesuai ketentuan dalam menjalankan tugasnya,\" ujar dia.
Sementara itu, Kapolsek Jatibarang, AKP Wawan Suhendar dan Danramil 1604/Jatibarang, Kapten Inf Taryono menegaskan, pihaknya telah mempersiapkan personelnya masing-masing untuk mengamankan pilwu di 4 desa nanti.
Adapun jumlahnya disesuaikan dengan tingkat kerawanan di masing-masing desa bersangkutan. Dan diharapkannya, masyarakat ikut berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban demi suksesnya pilwu. (tar)