MAJALENGKA - Jelang Pilkada Majalengka 2018, mendatang, lembaga survei “Ensitec Survey” mengeluarkan hasil surveinya. Lembaga tersebut mengambil sampel 500 responden untuk mengetahui tingkat popularitas dan elektabilitas para calon bupati dan wakil bupati Majalengka.
Ketua Tim Survei, Dr Otong Karyono mengatakan, lembaga Ensitec Survey di bawah pimpinan direktur Abdul Choliq ST MT adalah salah satu lembaga survei yang bergerak di bidang konsultan di bawah naungan Fakultas Teknik Universitas Majalengka (Unma).
Menurut Otong, survei yang dilakukan merupakan inisiatif sendiri yang melibatkan 12 mahasiswa Unma dan 2 orang untuk memasukan tabulasi data, yang diprakarsai oleh Dosen Fakultas Teknik Unma, Dony Susandi ST MT bersama Dr Otong Karyono ST MT. Tujuannya untuk meneropong sejauh mana hasil peran persepsi publik terhadap datangnya Pilkada di tahun 2018 mendatang.
“Murni inisiatif sendiri, tidak ada pesanan dari pihak manapun, lembaga survei ini merupakan yang pertama di Majalengka. Selain itu kita tidak hanya bergerak di bidang politik saja. Untuk di lapangan kita libatkan mahasiswa, sedangkan untuk analisis dilakukan oleh dosen,” tandasnya.
Adapun metodologi yang digunakan adalah multy stage random sampling dengan margin of error 4,5 persen. Menurut Otong, survei periode pertama telah dilakukan pada bulan Maret 2017 dan survei kedua dilakukan pada Oktober 2017.
“Kenapa kita tetapkan margin of error sebanyak 4,5 persen mengingat keterbatasan SDM dan faktor lainnya. Terpenting adalah survei yang dilakukan sudah memenuhi kaidah-kaidah statistik,” ungkapnya.
Lebih lanjut Otong mengatakan, dalam indikator pertama diisini sejauh mana masyarakat mengetahui akan sumber informasi tentang kegiatan Pilkada di tahun 2018 mendatang. Yang tidak tahu berkisar 3 persen, yang mengetahui dari pemda berkisar 6 persen dari KPU 8 persen, lain-lain justru 83 persen.
Sementara partispasi masyarakat dalam memeriahkan pesta demokrasi tahun 2018 di Majalengka nanti menunjukan 94,09 persen, yang tidak ikut 1,90 persen, tidak tahu 2,74 persen dan yang tidak menjawab 1.27 persen.
“Merupakan masukan bagi KPU dan Pemkab Majalengka bahwa masyarakat lebih banyak mengetahui tentang pilkada justru dari sumber lain-lain yaitu sebanyak 83 persen. Artinya kinerja mereka melalui sosialisasi yang dilakukan oleh KPU belum maksimal, KPU dan Pemda harus bekerja lebih keras lagi,” tandasnya.
Hal lainnya yang menyangkut parpol mana yang banyak diminati oleh masyarakat Kabupaten Majalengka? Hasil survei menunjukan PDI-P masih tertinggi 13,01 persen, Gerindra 11,34 persen, Golkar 9,91 persen, Demokrat 9,64 persen, PKS 9,48 persen, Perindo cukup melesat dengan 9,36 persen, PKB 9,35 persen, PAN 9,32 persen, PPP 9,30 persen dan terakhir Nasdem 9,29 persen.
Terkait siapakah sosok calon bupati yang paling diminati oleh masyarakat, lanjut Otong, seperti sudah diduga, Karna Sobahi berada di urutan paling atas dengan prosentase mencapai 84,14 persen.
Mengejutkan, Jefry Rhomdony berada di urutan kedua 67,19 persen, selanjutnya Maman Suherman 62,75 persen, Moch Ramdani 61,90 persen, Taufan Ansyar 61,10 persen, Djoko Sugiharto 61,06 persen, Fuad Abdul Aziz 60,80 persen, Ade Rachmat Ali 16,13 persen.
“Dari dua kali survei yang dilakukan, ada yang naik ada yang turun dan ada yang stabil. Yang stabil dan konsisten adalah Karna Sobahi dan Jefry Romdony, akan tetapi kalau dibandingkan antara survei pertama dan kedua, kenaikan Jefry cukup signifikan yaitu dari 47 persen mencapai 67 persen,” ujarnya.
Sementara Ketua DPRD Tarsono D Mardiana 60,06 persen, Budi Victoriadi dan Ricka berada di posisi yang sama 59,37 persen, terakhir Rona Firmansyah 59,07 persen.
“Kenaikan yang dialami Maman Suherman dan Djoko Sugihartono, hipotesis saya karena mereka berpolitik di masyarakat. Sedangkan untuk Budi Victoriyadi dan Ricka mereka lebih banyak berpolitik di tingkat atas, dan saya rasa itu kurang efektif,” ujarnya.
Adapun mengenai kepopuleran para kandidat cabup dan Cawabup dimata masyarakat Kabupaten Majalengka Karna Sobahi masih tetap bertahan di posisi pertama dengan 88,75 persen, Jefri Rhomdony 69,89 persen, Moch Ramdani 64,44 persen,, DJoko Sugiharto meraih 63,51 persen.
Berikutnya Taufan Ansyar 62,62 persen, Tarsono D Mardiana 62, 58 persen, Deden Hardian Narayanto 62,49 persen, Fuad Abdul Azis 62,37 persen, Ade Rachmat Ali 62,24 persen, berikutnya Rona Firmansyah 61,06 persen, Budi Viktoriadi 60,89 persen dan terakhir Ricka 60,34 persen.
Sementara penilaian masyarakat dalam memilih para cabup dan cawabug yang mumpuni dalam memimpin Kabupaten Majalengka, Karna Sobahi masih menduduki ranking pertama dengan nilai 86,68 persen, kemudian Jefry Romdonny 69,09 persen, selanjutnya Moch Ramdani 64,06 persen, Maman Suherman raih 64,02 persen, Djoko Sugihartono 63,47 persen.
Selanjutnya Taufan Ansyar 62.92 persen, berikutnya Deden Hadianto 62,54 persen, Tarsono D Mardiana dengan 62,41 persen, Fuad Abdul Azis 62,37 persen, Ade Rachmat Ali 62,11 persen dan Budi Viktoriadi 60,84 persen untuk Ricka 60,38 persen.(hsn)