CIREBON – Upaya meningkatkan penjualan produk UMKM di Cirebon terus digenjot. Tak hanya melalai event lokal, bahkan di event internasional pun produk UMKM Cirebon terus dipromosikan. Sayangnya, kualitas produk belum sesuai standar internasional.
Komisaris PT Altair Catra Global, Lina Suhairy menjelaskan, tidak sedikit produk UMKM Cirebon belum lolos kualiti kontrol. Padahal, dari konsep dan kreativitas produk, UMKM Cirebon terbilang bagus dan sangat inovatif.
Menurutnya, variasi produk yang beragam dan menarik membuat produk UMKM Cirebon berpotensi eknomi tinggi. Hanya saja, dari segi pengolahan dan kemasan yang dipakai, banyak produk UMKM Cirebon tidak bisa menembus pasar internasional.
“Produk Kota Cirebon bagus. Cuma masalahnya di-packaging dan pengolahan. Bawang goreng sudah bagus, cuma kelihatan minyaknya. Mangganya enak tapi banyak gulanya,” ungkap Lina kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Dijelaskan Lina, pasar internasional sangat ketat terhadap kualitas produk. Sehingga, tidak sembarang produk bisa dijual ke luar negeri. Selain punya perizinan yang lengkap, kualitas produk juga sangat menentukan.
Saat ini, kata dia, kendala terbesar produk UMKM Cirebon ialah kualitas yang kurang memadai. Terbuat dari bahan apa adanya yang belum diolah dengan baik menjadi momok banyak pelaku UMKM Cirebon sulit berkembang.
Hal ini pun sangat disayangkan, pasalnya tidak sedikit produk Cirebon banyak dicari. Lebih lagi jelang Natal. Jelang natal banyak produk kerajinan diburu turis. “Dua kali batik Trusmi dibawa ke Eropa dan Kanada, habis,” ujarnya.
Oleh karena itulah, selain menjual produk UMKM Cirebon Altair juga menyeleksi produk – produk UMKM untuk dilakukan pembinaan agar bisa diterima pasar internasional. “Tugasnya Altair itu mengkoreksi,” tutupnya. (wan)