Musim Mudik Dimulai, PT KAI Daop 3 Siaga di 10 Titik Rawan

Musim Mudik Dimulai, PT KAI Daop 3 Siaga di 10 Titik Rawan

Petugas di Daop 3 Cirebon mempersiapkan sarana dan prasarana menjelang masa angkutan mudik yang akan dimulai tanggal 21 Maret besok. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

CIREBON - Menjelang sepertiga akhir bulan Ramadhan ini, semua moda transportasi mulai mempersiapkan diri untuk pelayanan mudik lebaran Idul Fitri 1446 H. Tidak terkecuali moda transportasi Kereta Api.

Untuk moda transportasi KA ini, PT KAI sudah menetapkan bahwa masa pelayanan angkutan Lebaran tahun 2025 kali ini akan berlangsung selama 22 hari. Akan dimulai pada tanggal 21 Maret besok, sampai 11 April mendatang.

Untuk memastikan sarana dan prasarana siap dilewati seluruh perjalanan KA, Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk peningkatan kondisi prasarana jalan rel.

BACA JUGA:Fitra Hotel Antisipasi Dampak Kebijakan Efisiensi Anggaran Pemerintah Tahun 2025

Diantaranya, sudah dilakukan penggantian 31 unit wesel baru, sudah dilakukan penggantian 4.353 batang bantalan sintetis, hingga penggantian 9.000 batang bantalan beton.

Selain itu, Daop 3 Cirebon juga sudah melakukan penggantian 15.900 meter rel, mengganti 49.600 penambat dan melakukan normalisasi tubuh bantalan sepanjang 5.300 meter.

"Dari sisi persiapan prasarana, itu yang sudah kita lakukan," ungkap Muhibbuddin.

BACA JUGA:Terima Aspirasi Banjir dan Jalan Rusak, Aldyan Yakin Jadi Prioritas Edo-Siti Farida

Untuk meminimalisir potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat mengganggu perjalanan KA, lanjut Muhibbuddin, pihaknya telah memetakan daerah-daerah pemantauan khusus di lintas wilayah kerja Daerah Operasi 3 Cirebon.

Hasilnya, terdapat 10 titik daerah pemantauan khusus lokasi potensi banjir dan lokasi kontur tanah labil. 10 titik daerah pemantauan khusus tersebar disejumlah wilayah diantaranya, 6 titik lokasi potensi banjir ada di KM 187+600 s.d 187+800 antara Stasiun Tanjung - Losari, KM 206+000 s.d 208+000 antara Stasiun Babakan - Waruduwur, KM 220 +700 s.d KM 220+800 antara Stasiun Cirebon Prujakan - Waruduwur, KM 161+600 s.d 161+700 antara Stasiun Brebes - Tanjung, KM 243+200 s.d 243+600 antara Stasiun Sindanglaut - Ciledug dan KM 252+500 s.d KM 252+800 antara Stasiun Ciledug - Ketanggungan.

BACA JUGA:PT Taekwang Dikecam Tidak Libatkan Warga Lokal, DPRD Kabupaten Cirebon Segera Agendakan Sidak

Sementara 4 titik lokasi daerah pantauan khusus kontur tanah labil ada di KM 149+600 - 152+200 Jalur Hulu antara Stasiun Cilegeh – Kadokangabus, KM 175+100 – 175+700 Jalur Hulu antara Stasiun Telagasari - Jatibarang, KM 146+600 – 152+500 Jalur Hilir antara Stasiun Kadokangabus - Cilegeh dan KM 175+100 – 175+600 Jalur Hilir antara Stasiun Telagasari - Jatibarang.

"Untuk mengantisipasi banjir dan ambles di 10 lokasi, kita menyiapkan Alat material Untuk Siaga (AMUS) di 17 titik," ucap Muhibbuddin.

Amus sendiri merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material, diantaranya bantalan rel dan batu balas. Persiapan tersebut untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan.

Sumber: