DAWUAN - Sebagian pelosok daerah di Ciayumajakuning masih ada sekitar 10 ribu rumah warga belum memiliki jaringan listrik PLN.
Hal ini ditegaskan Ketua Tim Nasional Penanggulangan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) TNP2K Kabupaten Majalengka, Deni Gunrat Gunandar.
Mengatasi hal tersebut, pihaknya menggulirkan bantuan sosial memasang jaringan listrik untuk warga miskin dari Kementrian Sosial.
\"Supaya mereka bisa menikmati aliran listrik dan bisa menikmati era digital. Pemasangan instalasi dilakukan oleh rekanan. Sedangkan sambungan aliran listrik menjadi kewenangan pihak PLN. Setiap penerima bansos listrik mendapatkan paket listrik 450 watt ddan pulsa listrik Rp20 ribu untuk percobaan serta tiga gantungan listrik,\" ujar Deni kepada Rakyat Majalengka, kemarin.
Deni mengungkapkan, sebagai contoh, di wilayah Majalengka, sedikitnya tercatat ada 39 warga tidak mampu di Kabupaten Majalengka mendapatkan bantuan sosial (Bansos) pemasangan listrik gratis dalam program TNP2K yang digulirkan Kementerian Sosial Republik Indonesia.
\"Bantuan listrik untuk warga tidak mampu tidak ada pungutan biaya dan merupakan bansos dan bukan hibah. Para penerima bansos listrik gratis ini berdasarkan data 4 tahun lalu yang telah masuk pada TNP2K, dan tidak bisa dialihkan kepada warga lainnya,\" ujarnya.
Menurut Deni, di Kecamatan Dawuan bansos ini diberikan Desa Karanganyar, Balida dan Pasirmalati. Sedangkan di Kabupaten Majalengka ada 39 rumah yang memperoleh pemasangan listrik gratis 450 watt tersebut.
“Sementara di wilayah Ciayumajakuning masih ada sekitar 10 ribu rumah yang belum memiliki jaringan listrik PLN,” jelasnya.
Terpisah, salah seorang Kepala Desa, Tatang mengatakan, di wilayahnya ada sebelas rumah di desanya yang mendapatkan bantuan listrik gratis.
Ia merasa bersyukur atas bantuan listrik bagi warga tidak mampu tersebut. “Saya berharap agar warga lainnya yang masih belum mendapatkan jaringan listrik mendapatkan kesempatan mendapatkan program bansos ini,” imbuhnya. (hrd)