KESAMBI – Sebanyak sembilan dari 38 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kota Cirebon rawan overload. Di kesembilan TPS itu sering terjadi kelebihan kapasitas sampah, sehingga meluber. Sedangkan ada 4 TPS yang belum difungsikan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Drs H RM Abdullah Syukur MSi, saat meninjau langsung TPS di kompleks olahraga Bima, Rabu (9/8).
“Total ada 38 TPS, tapi yang digunakan 34 TPS karena 4 TPS belum difungsikan. Secara keseluruhan, ada 9 TPS yang rawan overload sampah,” ungkapnya.
Lebih lanjut Syukur menjelaskan, kesembilan TPS itu yakni, TPS Kesambi, TPS Taman Krucuk, TPS Bima, TPS Sukapura sebrang PDAM, TPS Katiasa, TPS Jalan Cipto, TPS di depan PLTG, TPS Panjunan, dan TPS Kalijaga. “Penyebab overload itu bervariasi. Salahsatunya karena banyaknya sampah ‘impor’ dari luar kota,” ujarnya.
Untuk itu, DLH akan melakukan beberapa langkah strategis untuk penanganan. Disebutkan Syukur, pihaknya akan menambah personel pegawai yang bersinggungan langsung dengan penanganan sampah, terutama di TPS.
“Kemudian kita juga akan siagakan petugas piket. Jadi setelah pengangkutan sampah dari TPS ke TPA, petugas piket itu akan menjaga, barangkali ada sampah dari luar daerah,” jelasnya.
Tak hanya itu, kata Syukur, petugas piket juga bisa berfungsi sebagai pengawas apabila terdapat sampah dengan jumlah banyak yang dibuang ke TPS. Untuk hal itu diarahkan langsung dibuang ke TPA Kopiluhur. “Kalau ada yang membuang sampah dalam jumlah besar, kita sarankan langsung saja ke TPA,” kata dia.
Khusus untuk TPS Bima, Syukur mengatakan, pihaknya akan melakukan penataan. Bangunan TPS utama yang sudah dibangun akan difungsikan secara optimal. Sedangkan tumpukan sampah di sebelahnya atau TPS semula, akan dibersihkan untuk dijadikan taman.
“Di Bima ini sudah ada TPS, tapi sampahnya masih dibuang di sampingnya. Makanya di samping bangunan TPS ini akan kita buat taman,” katanya.
Di sisi lain, Syukur juga menyampaikan, DLH Kota Cirebon baru saja mendapatkan bantuan hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupa satu unit dumptruk pengangkut sampah. “Akan disiagakan di kantor, kalau ada informasi overload sampah di TPS, kita operasikan,” katanya.
Sementara itu, kepala UPT TPA Kopiluhur Harjamukti, Untung A Syarif menyampaikan, volume sampah perhari yang masuk ke TPA Kopiluhur juga relatif stabil. Diperkirakan rata-rata 700 m3 sampah masuk ke TPA. Terjadi kenaikan volume bila akhir pekan. Tapi itupun tidak signifikan.
“Volumenya sementara naiknya tidak seberapa. Hari-hari biasa sekitar 700 m3. Kalau akhir pekan memang bertambah, tapi tidak signifikan. Terkecuali hari besar, misalnya hari raya Idulfitri, kita sampai lembur,” katanya. (jri)