MAJALENGKA - Bakal calon Bupati Majalengka, Moch Ramdani menegaskan hanya mau maju mencalonkan diri menjadi calon bupati (M1) bukan menjadi calon wakil bupati (M2).
Dia menjelaskan, sejak dua tahun yang lalu sudah menyatakan niat untuk maju dalam pilkada Majalengka 2018. Ia mengakui, sejumlah pihak meminta kepada dirinya maju mendampingi sebagai calon wakil Bupati di Pilkada Majalengka.
Hal ini berdasarkan hasil komunikasi politik dan penjajakan yang dilakoninya, baik dengan parpol maupun kandidat lainnya.
Kendati demikian, Ramdani menegaskan, hanya mau maju menjadi calon bupati, bukan menjadi calon wakil bupati di Pilkada Majalengka 2018. Karena itu, ia menampik sejumlah tawaran dari sejumlah parpol maupun figur lainnya yang meminta dirinya menjadi calon wakil bupati.
“Sudah saya katakan diri saya hanya mau maju jadi calon bupati bukan calon wakil bupati. Kalau jadi calon wakil bupati, lebih baik saya tidak maju di pilkada,\" tegas Ramdani, Jumat (4/8).
Ramdani pun optimis, dirinya akan didukung dan diusung oleh partai politik sebagai bakal calon bupati dalam suksesi di pilkada Majalengka 2018. Diakuinya, hal ini sejalan dengan keinginan dan dorongan dari masyarakat untuk mendukung dirinya untuk maju.
“Dukungan dan keinginan ini tentunya saya respon dengan terus mengadakan sosialisasi dan turun langsung ke tengah-tengah masyarakat untuk menyampaikan niat tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ramdani menjelaskan, kalau ada isu atau keinginan kandidat lain, lembaga, atau orang-orang tertentu yang menyatakan dirinya akan menjadi wakil bupati, dalam era demokrasi dan politik itu sah-sah saja.
“Makanya saya tertawa ketika membaca koran, ada sebuah lembaga survei yang menyatakan Saya akan maju menjadi wakil bupati,” tandasnya.
Dia mengaku, siap dipasangkan dengan siapa pun sebagai kandidat yang berpartisipasi di ajang Pemilihan Bupati Majalengka 2018.
Ia mengaku, menerima banyak usulan seputar figur yang diharapkan bisa menjadi pendampingnya pada pilkada nanti berdasarkan hasil kegiatan safari ke sejumlah daerah.
“Dengan siapa saya ingin berpasangan atau harus partai mana yang berkoalisi, itu bukan ranah saya untuk menjawabnya. Ibaratnya saya hanya calon pengantin yang siap mengikuti arahan dari partai yang akan mengusung,” katanya.
Pada dasarnya, Ramdani mengaku siap dipasangkan dengan siapa pun selama tokoh tersebut memiliki kepemimpinan dan elektabilitas yang baik. Dirinya tidak bisa pilih-pilih. “Yang terpenting, sekiranya bisa cocok dan memenuhi dua kriteria tadi saja,” imbuhnya.(hsn)