SUMBER – Isu rekomendasi wakil bupati Cirebon jatuh ke tangan Selly Andriani Gantina terus mencuat, namun belum dapat dipastikan kebenarannya. Karena DPC PDIP Kabupaten Cirebon secara resmi belum mengumumkannya.
Kader PDIP yang enggan disebutkan namanya, membenarkan kabar mengenai rekomendasi hanya untuk satu orang.
“Ya mas kabar itu benar, harusnya kabar itu yang mengumumkan DPC bukan DPD dan orang luar. Jadi rekom itu memang buat Selly dan hanya satu orang,” terangnya.
Ia juga meyakini, jika DPC sudah tahu lebih dulu mengenai hal itu. Namun ia tidak mengetahui kenapa alasan DPC menutup-nutupinya.
Ketua PAC PDIP Ciledug, Mulyadi kepada Rakcer mengungkapkan, jika pada akhirnya Selly yang direkomendasi DPP PDI Perjuangan itu adalah keputusan yang tidak bisa ditolak.
“Kalau menurut saya tidak jadi persoalan mas, meskipun Selly bukan dari Cirebon tapi kan yang menentukan DPP PDIP,” tutur Mulyadi.
Masih disampaikan, siapapun yang mendapatkan rekom untuk menggantikan Wabup H Tasiya Soemadi adalah yang terbaik dan diharapkan seluruh kader PDIP harus menerimanya.
“Saya yakin itu sudah atas pertimbangan DPD dan DPP, artinya bukan sesuatu yang nanti akan menguntungkan bupati,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan, yang jelas sosok yang akan mengisi kekosongan jabatan wabup. Harus orang yang memiliki kapasitas dan loyal terhadap partai. “Ya wajib ngopeni kader PDIP mas, karena kan diusulkan dan dipilih partai,” jelasnya.
Sementara itu Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Cirebon, Edi Mustofa sebelumnya mengatakan, isu mengenai rekomendasi wabup jatuh ke tangan mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat itu, bisa benar dan bisa juga keliru.
“Ya bisa ya dan tidak, itu kewenangan DPP PDIP. Kami juga masih menunggu, yang jelas kita harap orang yang menggantikan sesuai dengan yang kami harapkan,” ucapnya belum lama ini.
Edi menegaskan, siapapun yang dipilih DPP PDIP, pihaknya wajib mengamankannya dan mendukungnya, bukan lagi bicara itu orang Cirebon atau bukan. Tapi siapapun yang dipilih sebagai kader harus tunduk dan patuh pada aturan partai. (ari)