CIREBON – Menambang pundi-pundi rupiah bisa dilakukan dengan beragam cara. Salah satunya menjadi agen penjualan online produk kosmetik.
Seperti yang dijalani Maylissa Suganda sejak 7 tahun lalu. Maylissa yang kini menjabat sebagi Direktur Oriflame Cirebon mengaku cocok dengan bisnis yang dijalankannya itu.
Maylissa mengandalkan online untuk memasarkan berbagai macam produk kosmetik yang berasal dari Swedia. Beragam produk pun dijual, mulai dari keperluan kosmetik, shampo, body cream sampai hingga parfume.
Maylissa menuturkan, bisnis yang dijalankannya berbasis online. Mengandalkan skill memposting dan memberikan caption menarik. Produk Oriflame yang dijual Maylissa pun mendapat respon positif dari masyarakat, khususnya kaum hawa.
“Perkambanganya setiap tahun semakin baik semakin meningkat. Awalnya satu kantor, kini kantor perwakilanya sudah menyebar di wilayah Ciayumajakuning,” ungkapnya kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Menurut Maylissa, salah satu keunggulan produk kosmetik Oriflama adalah terbuat dari bahan alami yang berasal dari tumbuh – tumbuhan. Produk Oriflame sangat aman digunakan untuk memperoleh kencantikan dalam waktu yang lama.
“Produknya kosmetik dan perawatan tubuh pria dan wanita. Semunya terbuat dari tumbuh – tumbuhan dan buah – buah. Semua produk dibuat menyesuaikan negara tujuannya. Misalnya, kalau untuk Indonesia produknya menyesuaikan orang Indonesia,” tuturnya.
Menjual produk Oriflame, kata dia, juga dapat keuntungan berlipat. Karena penjualan Oriflame sudah dibuat dengan sistem multi level marketing. Sehingga, setiap produk terjual dapat mendatangkan bonus bagi penjualnya.
Hanya saja, kata dia, untuk mendapatkan produk Oriflame hanya bisa dipesan melalui online. Belum ada toko resmi yang menjual produk Oriflame secara langsung. “Semuanya dijual dengan online menggunakan medsos. Tinggal pilih aja ada di IG-nya Oriflame,” sambungnya.
Produk Oriflame, tutur Maylissa nyatanya dapat membawa manfaat bagi banyak orang lain. Meski dijual dengan sistem multi level, sebagian dari downline Maylissa justru berasal dari kalangan mahasiswa yang mencari tambahan untuk biaya kuliah dan keperluan sehari – hari.
“Produknya dibutuhkan masyarakat dan habis pakai ada odol, shampo, sabun, bedak , lispstik, body cream, parfume. Sudah banyak yang bergabung, sekitar 40 persen dari member saya kebanyakan dari mahasiswi,” tutup Maylissa. (wan)