MAJALENGKA - Kelangkaan garam terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Majalengka. Selain itu, harga komoditas bumbu dapur itu naik hingga dua kali lipat dibanding harga normal.
Menurut salah seorang pedagang di pasar Cigasong Majalengka, Sutini (40), kelangkaan garam terjadi pada seluruh jenis garam, mulai kasar, garam meja, maupun garam kotak.
\"Ini langkanya sudah seminggu, tidak tahu penyebabnya apa. Biasanya, itu stoknya banyak sekarang tidak ada,\" katanya Kamis (20/7).
Selain langka, kata Sutini, harga garam di tingkat grosir maupun eceran juga mengalami kenaikan hingga berlipat dibanding kondisi normal. Satu kemasan kecil garam yang biasa dijual Rp1.500 hingga Rp2 ribu per bungkus kini naik menjadi Rp4 ribu per bungkus.
\"Bahkan ada yang menjual sampai dengan Rp6 ribu per bungkusnya, tergantung pedagangnya masing-masing. Yang jelas saat ini sulit cari garam,\" ujarnya.
Hal senada disampaikan pedagang lain, Maman (38). Menurutnya, stok garam yang ada di tokonya selalu habis diburu oleh para konsumen, karena di tingkat pedagang eceran di perkampungan banyak yang mengalami kekosongan.
\"Biasanya garam itu habisnya lama, sekarang satu hari saja bisa habis banyak. Saya bingung juga kok bisa langka. Padahal selama ini tidak pernah terjadi,\" ujarnya.
Hal itu juga diakui salah seorang pedagang makanan di jalan Gerakan Koperasi Majalengka Kota, Ajid (50). Menurutnya, kelangkaan garam ini merupakan sesuatu yang jarang terjadi bahkan baru pertama kali seumur dia berjualan.
\"Baru kali ini ada kelangkaan garam terjadi di Majalengka. Bapak juga beli di pasar Cigasong biasanya cuma seribu rupiah per bungkusnya, saat ini naik Rp4 ribu sampai Rp6 ribu per bungkus,\" ucapnya.
Dia mengaku, prihatin dengan kondisi kelangkaan garam tersebut. Karena merupakan komoditas penting untuk memasak. Terlebih bagi para pemilik rumah makan.
\"Ya mau bagaimana lagi karena butuh, meskipun mahal tetap harus beli. Meski demikian harga makanan tetap tidak kami naikan. Semoga saja pemerintah dapat mengatasi persoalan ini dengan segera,\" harapnya.(hsn)