H+4 Masih ada 5 Ribu Lebih Pemudik Gunakan KA

CIREBON – Meski Idul Fitri sudah berlalu, tapi aktivitas mudik masih terbilang tinggi. Secara bersamaan, aktivitas balik atau kembali ke perantauan juga terus mengalami peningkatan. Banyak masyarakat yang memilih mudik ke kampung halaman setelah menunaikan salat Id di perantauan, tentu dengan berbagai alasan.

Stasiun Kejaksan masih dipadati pemudik. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon

Masih tingginya angka kepulangan perantau ke kampung halaman pascalebaran, setidaknya terlihat dari data yang dicatat PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 3 Cirebon. Dari H+1 lebaran atau pada Senin (26/6) lalu sampai Kamis (29/6) sekitar pukul 11.00, tercatat ada 30.076 penumpang yang turun di stasiun yang ada di Daop 3 Cirebon.

Secara bersamaan, jumlah penumpang yang berangkat dari stasiun yang ada di Daop 3 Cirebon juga meningkat. Secara keseluruhan dari H+1 sampai H+4 kemarin sekitar pukul 11.00, terdapat 34.758 penumpang yang naik dari Daop 3 Cirebon.

Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Krisbiyantoro menyampaikan, penumpang yang turun di Daop 3 Cirebon yakni, pada H+1 sebanyak 8.860 penumpang, pada H+2 sebanyak 8.373 penumpang, pada H+3 sebanyak 7.386 penumpang dan pada H+4 kemarin sampai pukul 11.00 tercatat 5.457 penumpang.

Sedangkan jumlah penumpang naik dari stasiun yang ada di Daop 3 Cirebon terus mengalami kenaikan. Pada H+1 sebanyak 7.178 penumpang, pada H+2 sebanyak 8.782 penumpang, di H+3 sebanyak 9.841 penumpang dan pada H+4 kemarin sampai pukul 11.00 sudah ada 8.957 penumpang yang naik.

“Memang untuk angka kedatangan penumpang, masih relatif tinggi. Karena tidak sedikit juga yang mudik setelah lebaran,” ungkap Kris.

Sementara itu, seorang penumpang kereta api yang baru saja turun di Stasiun Cirebon Kejaksan, Rudi HS mengaku, dirinya sengaja pulang kampung ke Cirebon dari Jakarta setelah lebaran, kemarin, karena ia baru bisa libur dari tempat kerjanya pada Rabu lalu.

“Kebetulan pada hari raya saya masih bertugas. Baru bisa libur hari Kamis ini (kemarin, red). Yang terpenting bisa pulang ke kampung halaman untuk bertemu keluarga,” kata pegawai di salah satu perusahaan swasta di Jakarta itu. (jri)