MAJALENGKA - Bakal calon bupati Majalengka, Moch Ramdani optimis menatap Pilkada 2018 nanti. Dirinya mengaku optimis akan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golongan Karya (Golkar).
Kendati demikian, diakui Ramdani, sebagian besar parpol akan menggunakan hasil survei sebelum memutuskan untuk mengusung jagoannya. Demikian pula halnya dengan PKB dan Golkar. Untuk meningkatkan hasil survei, tentu harus punya strategi. Strategi tersebut diakui sedang dijalankan oleh pihaknya melalui tim sukses di lapangan.
“Sampai saat ini saya tetap yakin, PKB dan Golkar akan mengusung saya di Pilkada nanti. Untuk survei, tiap-tiap bakal calon punya strategi masing-masing. Saya juga begitu,” ujarnya Rabu (28/6).
Jika nanti PKB dan Golkar berkoalisi, maka pihaknya dipastikan tak perlu lagi mencari tambahan parpol lain. Di DPRD Majalengka, PKB dan Golkar masing-masing memiliki 6 dan 5 kursi. Jika diakumulasi, ada 11 kursi. Dengan demikian, sudah mencukupi syarat dari perolehan kursi.
Sementara itu, Ketua Desk Pilkada Partai Golkar, M Suparman mengatakan tahapan penjaringan yang dilaksanakan oleh partai Golkar kini prosesnya sudah berada di DPD Jawa Barat dan masih terus berproses. “Saat ini tahapan penjaringan sudah dilakukan di DPD Golkar Jabar. Sebelumnya seluruh bakal calon yang mendaftar ke partai beringin tersebut sudah menjalani berbagai tahapan,” katanya.
Menurut Suparman siapa yang bakal menjadi jago dari Partai Golkar dalam Pilkada nanti belum dapat dipastikan. Semua punya peluang, pihaknya juga belum dapat menyebutkan siapa yang akan ditetapkan untuk diusung pada Pilbup nanti.
Seluruh tahapan mulai dari pendaftaran, seleksi kelengkapan berkas hingga pemaparan visi misi di hadapan seluruh pengurus dan kader partai. Dirinya mengakui, setelah proses di DPD Jabar selesai, nanti akan dikirim ke DPP pusat untuk diproses lebih lanjut sebelum turun rekomendasi. Pihaknya memprediksi, rekomendasi dari DPP pusat akan turun sekitar Oktober 2017.
“Tahapan sudah sampai DPD 1 Jawa Barat. Bahkan untuk survei internal tim sudah melakukan, nantinya rekomendasi akan turun sekitar Oktober. Sementara untuk ke empat kandidat mempunyai peluang yang sama untuk diusung menjadi calon bupati Majalengka di pilkada mendatang,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Desk Pilkada DPC PKB Kaupaten Majalengka, Cecep Soleh Somantri SAg mengatakan proses penjaringan calon kepala daerah dilakukan secara transparan dan demokratis. Mereka yang mendekat ke PKB adalah calon-calon kepala daerah yang potensial untuk memenangi pilkada di Majalengka.
Proses penjaringan bakal calon kepala daerah dilakukan secara berjenjang mulai dari penjaringan di DPC, DPW dan DPP untuk posisi Calon bupati. Lebih lanjut Cecep mengatakan, dari proses yang dilakukan secara berjenjang ini, diharapkan muncul tokoh masyarakat yang sangat diperhitungkan dan berpotensi untuk memenangi Pilkada.(hsn)