CIREBON – Partai Golkar Kabupaten Cirebon nampaknya tidak akan menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Alasannya, selain pernah menduetkan kader terbaiknya, H Ason Sukasa SHCn dengan almarhum Drs Dedi Supardi MM sebagai bupati dan wakil bupati Cirebon periode 2008-2013.
Partai berlambang pohon beringin ini memiliki kedekatan di tingkat pusat dengan partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Dikatakan Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, H Agung Laksono kepada sejumlah wartawan, Minggu (18/6) di Sekretariat DPD Golkar Kabupaten Cirebon, bangunan koalisi dengan PDIP masih cukup terbuka. Demikian juga dengan partai lainnya, Agung menegaskan kesempatan untuk berkoalisi sangat besar.
“Dengan siapapun, Golkar bisa berkoalisi. Tergantung kondisi di daerah seperti apa karena partai tidak akan memaksa untuk membangun koalisi seperti di pusat maupun provinsi,” ujar Agung usai melaksanakan buka puasa bersama dengan anak yatim piatu dan juga pengurus partai.
Ditegaskannya juga, pemilihan kepala daerah di Indonesia ini sangat unik. Bahkan, dirinya menyebutkan pilkada di Indonesia yang paling unik di dunia karena komposisi koalisi antara pusat, provinsi dan daerah bisa saja berbeda.
“Tetapi, saya yakinkan, semuanya bisa berjalan dengan baik walaupun koalisi yang terbangun berbeda. Maka dari itu, pusat akan melihat seperti apa kondisi di daerah dan menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan di daerah untuk menentukan,” tambahnya.
Agung juga mengatakan, Golkar di Kabupaten Cirebon tidak bisa berjalan sendiri. Artinya, bangunan koalisi harus dilaksanakan karena belum bisa mengusung sendiri pasangan bupati dan wakil bupati.
“Entah nanti calon bupatinya dari Golkar dan wakilnya dari partai lain. Atau sebaliknya. Kita belum bisa memastikan karena tergantung dengan komunikasi politik di daerah. Jelasnya, Golkar tetap harus koalisi untuk pemilihan kepala daerah mendatang,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon, Dave Akbarshah Fikarno mengatakan pihaknya siap berkoalisi dengan siapa saja. Walaupun, Dave tidak menyebutkan nama partai politik yang sudah akan diajak bergabung.
“Kita lihat konstalasinya seperti apa. Kita tetap ingin menjadi partai pemenang dalam pilkada sehingga perlu dipikirkan secara matang langkah yang akan diambil,” tegasnya.
Termasuk juga PDIP, Dave mengatakan bisa saja koalisi itu terjadi. Namun, saat ini, Dave mengakui belum ada komitmen dengan partai manapun.
“Sekarang kita fokus dengan proses penjaringan yang kita lakukan. Nanti (soal koalisi), kita lihat seperti apa perkembangannya,” tandasnya.(yog/ari)