Keahlian Mengukir Buah Masih Dipandang Sebelah Mata

Minggu 14-05-2017,01:05 WIB

KESAMBI  - Untag Prima Perhotelan menggelar Asean Fruit Carving Competition, Jumat (12/5) di aula kampus setempat. Kompetisi mengukir buah yang melibatkan  11 peserta dari berbagai daerah itu merupakan rangkaian acara Pawon III yang digelar akhir pekan ini.
 Asean Fruit Carving Competition. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon
Sekretaris Prodi Perhotelan, Peri Puaran MSi menjelaskan, fruit carving di Cirebon masih minim publikasi. Sehingga, belum menjadi tren dalam dunia kuliner di Cirebon. Oleh itu, melalui kompetisi tersebut, Peri  berharap fruit carving bisa lebih dikenal lagi di Cirebon.

“Fruit carving yang masih dipandang sebelah mata. Bagaimana membangkitkan ini di Cirebon. Karena perkembangan Cirebon ke depan jauh lebih maju. Apalagi, dengan dibukanya bandara  internasional Jawa Barat. Makanya semunya ditatar oleh kmai termasuk SDM-nya,” ungkapnya.

Menurutnya, para peserta melukis buah yang sudah disediakan panitia. Dengan kerativitas masing-masing, peserta dituntut menciptakan karya fruit carving berdasarkan tema masing-masing.  Hasil lukisan kemudian dinilai oleh tim juri yang berasal dari  Thailand, Malaysia, ICA, Bandung dan  Hotel Aston Cirebon.

Chef Megat, juri dari Malaysia menjelaskan, penilaian fruit carving lebih ditekankan pada kebersihan, skill melukis buah dengan pisau, dan tema lukisan.  Dijelaskannya, semua peserta mempunyai skill dalam membuat lukisan buah.

“Saya terapkan kepada  semua peserta hari ini tentang kebersihan, kemasan, ketulinan (originiality, red) dia punya creativity. high expectation. Semua bagus, sampai kita tadi dalam meeting room pun empat keputusan untuk menilai, akhirnya kita dapat,”  jelasnya.

Dari kompetisi itu, Ronny peserta dari Yogyakarta berhasil menjadi pemenang dengan mengungguli Muhammad Ikhwan di posisi kedua dan Wakhit Syukron  di posisi tiga. Ronny membuat naga dari semangka, melon dan apel. Tak hanya bentuknya yang indah, fruit carving buatan Roni juga dilengkapi dengan ornament asap yang membuatnya kian menarik.

“Bahan dasar semangka, melon, apel, kita harus cenderung  bahan yang disediakan saya bikin naga temanya dragon ball, apelnya di bikin bola lagi dipegang dimainin sama naganya itu. Tingkat kesulitan dan nyambung-nyambungnya itu kan sulit makanya saya berusaha untuk bikin naga semaksimal mungkin,” tutupnya. (wan)
Tags :
Kategori :

Terkait