Akibat Minim PJU, Banyak Lampu Mati Dibiarkan
PANGENAN – Selain jalur Pantai Utara (Pantura) banyak PJU yang mati dan dibiarkan saja, sepanjang Jalan Lemahabang-Waled juga bisa dikatakan sangat minim Penerangan Jalan Umum (PJU).
Sehingga hal itu mengakibatkan banyak terjadi kecelakaan dan kejadian kriminal lain, terutama yang ada di sepanjang jalan Karangsembung-Karangwareng yang merupakan daerah sepi. Ditambah lagi ada sebagian besar yang tanpa ada fasilitas PJU, sehingga jika malam hari, daerah tersebut gelap gulita.
Sangat disayangkan, PJU untuk daerah WTC, masih bisa dikatakan belum terpenuhi. Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon terang, ternyata masih jauh dari kenyataan.
Hal itu bisa dibuktikan dengan kurangnya fasilitas PJU di kisaran daerah Mundu sampai dengan Losari. Yang kewenangannya tidak jelas. Belum lagi yang ada di daerah Karangsembung sampai Waled. PJU nampak tidak terawat dan jalan gelap gulita.
Hal itu berdampak pada sering terjadinya kecelakaan, tindakan penodongan, bahkan penjabretan dan kekerasan yang dialami pengguna jalan. Padahal setiap Kwh listrik yang dibayar rakyat, ada untuk sarana umum dan CSR dari PLN.
“Jika Pemkab serius dan konsisten dengan program, harusnya hal ini tidak terjadi secara berlarut larut. Dishub harusnya bisa responsip, secara berkala bisa memanatu keberadaan PJU ini dan bisa lakukan perbaikan dan pemasangan ulang di tiap titik yang dipandang rawan. Jangan terkesan ada pembiaran yang mengakibatkan kerawanan pengguna jalan,” ungkap salah seorang aktifis Cirebon Timur, Samsul kepada Rakcer.
PJU, kata dia, sangat diperlukan demi kenyamanan pengendara, apalagi di kala malam hari. Dengan tidak adanya fasilitas PJU di beberapa titik tersebut, dirinya sangat menyayangkan hal tersebut. “Tentu sangat disayangkan, apalagi kan di Jalan Karangwareng kan sepi banget, jadi wajar jika banyak tindak kriminal dan kecelakaan daerah situ,” ungkapnya.
Dikatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, melalui dinas terkait, seharusnya segera bertindak untuk memenuhi fasilitas yang kurang tersebut. Dan jika kewenangan pusat atau pemerintah provinsi, maka segera lakukan koordinasi. Jangan sampai, kata dia, masyarakat sudah tidak memercayai lagi pemerintah. “Ini sudah tahunan, dan sampai sekarang belum ada realisasi memenuhi fasilitas yang kurang,” katanya.
Dan kurangnya PJU di kawasan jalur Pantura, menjadi jalur yang mengerikan bagi para pengendara, khususnya pengguna sepeda motor yang melintas pada malam hari.
Minimnya PJU di jalur Pantura juga, ditambah lagi dengan masih banyaknya lubang-lubang jalan yang menjamur hampir di setiap ruas jalan yang menjadikan jalur tersebut memperihatinkan.
Ada sekitar 674 lubang di kiri dan kanan jalur Pantura yang membentang dari mulai Kecamatan Mundu hingga Kecamatan Losari tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Camat Pangenan H Moechlas mengaku perihatin dengan kondisi tersebut. Untuk itu, pihaknya mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah melalui dinas terkait.
“Nanti akan mengajukan beberapa PJU untuk sepanjang jalur Pantura di kawasan Pangenan. Sekarang sedang direncanakan. Kita juga ingin, pihak terkait, dalam hal ini Dishub Kabupaten Cirebon, supaya segera melakukan memasang beberapa PJU di Jalur Pantura, khususnya di Pangenan yang banyak jalan berlubangnya. Karena memang menghawatirkan pengendara dan warga sekitar,” kata dia. (kim)