SUMBER – Ingin tingkatkan partisipasi masyarakat pada pemilu, KPU Kabupaten Cirebon buka kelas pemilu. Kegiatan kelas pemilu tersebut diperuntukan bagi mahasiswa dari perwakilan kampus-kampus yang telah diundang sebelumnya.
Dan kali ini, pihak KPU telah menghadirkan perwakilan mahasiswa dari Kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon, Sekolah Tinggi Agama Islam Cirebon, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’had Aly.
Ketua KPU Kabupaten Cirebon, Saefuddin Jazuli menyampaikan, kelas pemilu tersebut merupakan tempat untuk untuk memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya mahasiswa. Materi yang disampaikan pun, kata dia, yakni seputar demokrasi, pemilu, serta partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi.
“Dan targetnya adalah agar mereka memiliki ketertariikan hati dalam pelaksanaan pemilu. Nah, goal akhirnya, mereka bisa terlibat aktif dalam semua proses pemilu. Minimalnya berpartisipasi aktif dalam pemilu dan meningkatkan partisipasi masyarakat,” ujar Saefuddin di sela-sela kegiatan tersebut.
Pria yang akrab disapa Asep ini melanjutkan, dalam kegiatan yang melibatkan lima kampus ini, masing-masing mengirimkan empat mahasiswa. Dan kegiatan semacam itu pun akan dilakukan secara berkelanjutan, serta para pesarta yang ikut dalam kelas pemilu pun, kata Asep, ke depannya akan dijaga pihaknya.
“Dijaga itu dalam artian, karena kita kan nanti butuh banyak orang ya, maka mereka pun nantinya ditempatkan di panitiaan, sosialiasasi, dan lainnya. Semoga mereka bisa terlibat aktif karena kita lagi butuh banyak orang agar penyelenggaraan pilkada sukses,” kata Asep.
Ia juga menyampaikan, tak hanya kelas pemilu saja yang dilakukan pihaknya dalam berupaya meningkatkan partisipasi pemilih di Kabupaten Cirebon. Namun, kata dia, edukasi kepada para pelajar di tingkat SMA/SMK sederjat di wilayahnya pun dilakukan hal yang sama. hanya saja, lanjutnya, berbeda dengan kelas pemilu yang pesertanya diundang dan hadir mengikuti kegiatan di kantornya.
“Kalau untuk edukasi kepada para pelajar, kitanya yang turun langsung ke sekolah-sekolah. Sedangkan kalau untuk jumlah pemilih pemula kita belum hitung pasti ya, karena harus melalui Disdukcapil, kemudian ke Kemendagri dan KPU pusat,” ujar Asep. (ari)