PENAMPILAN yang alim dan tutur katanya yang lembut, bukan jaminan perilakunya juga akan lurus. Seperti yang terungkap dari keisengan seorang kuwu Toni (bukan nama sebenarnya) yang mengetes iman seorang pejabat kecamatan, sebut saja namanya Tono, di sebuah daerah di Kabupaten Majalengka.
Cerita diawali dari sebuah razia penyakit masyarakat, terutama PSK di sebuah kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka. Pol PP, pejabat kecamatan dan sejumlah kuwu yang ada di kecamatan tersebut ikut juga melakukan razia. Alasannya, pemerintah kecamatan dan pemerintah desa ingin kompak dalam memerangi penyakit masyarakat yang ada di daerahnya.
Hasil razia tersebut ternyata “dapat banyak”. Dibawalah para PSK itu ke kantor kecamatan, dikumpulkan untuk didata dan diberi pembinaan. Dalam pembinaan tersebut, seorang pejabat kecamatan, Tono, tampil sebagai pembicara. Isinya memberi nasehat untuk tidak lagi terjun ke dunia prostitusi.
Tidak lupa, Tono juga mengeluarkan dalil-dalil agama agar para PSK ini mengerti bahwa mencari uang dengan cara menjual diri itu adalah perbuatan dosa besar dan tidak akan berkah dunia akhirat. Para PSK pun terdiam. Hening. Kalau sudah mengeluarkan dalil, Tono memang menjadi sosok yang tidak ada dilawan.
Dari sekian PSK yang terjaring, ada seorang PSK, sebut saja Tini, yang tertegun dengan ceramah Tono. “Wow banget isi ceramahnya. Pak Tono memang luar biasa. Saya seperti terhipnotis,” kata Tini, kepada Kuwu Toni setelah acara pembinaan selesai.
Saat Tono berceramah, Kuwu Toni memang memperhatikan semua PSK. Dari sekian yang terjaring, Tini ini yang satu-satunya terlihat terkagum-kagum dengan ceramah Tono. Tini malah seperti kepincut kepada Tono. Ada tatapan yang berbeda…
\"Neng sepertinya suka sama bapak dari kantor kecamatan itu? Atau suka pada ceramahnya ya?\" Goda pak kuwu Toni. “Ah bisa aja. Andai suami saya seperti beliau, saya tidak akan melakukan pekerjaan seperti ini. Saya akan betah di rumah melayani suami,” kata Tini. \"Ah, beliau juga manusia biasa dan dia sudah berkeluarga. Tapi kalau neng mau nomer HPnya saya kasih.\"
Kuwu Toni mau menguji sosok Tono yang selama ini mengayominya. Ia ingin menguji keimanan Tono melalui Tini. Sebab, Toni mendengar bahwa Tono meskipun tampak alim tetapi suka dengan dugem juga.
Singkat cerita, Tini dibekali oleh Toni pulsa yang cukup untuk menggoda Tono. Tugasnya untuk menggoda iman Tono. Benarkah, perilaku Tono sesuai dengan ucapannya saat melakukan pembinaan dalam razia itu. Tak lupa Toni menyiapkan hadiah untuk Tini bila sukses mengerjakan misi khususnya.
Tini, rupanya tidak butuh waktu lama untuk melancarkan serangan. Hanya dalam sekali dua kali tembakan, lawan sudah menyerah. Tono tergoda juga. Dari yang hanya melalui handphone, berujung pada kopi darat di suatu tempat terlarang di Kabupaten Kuningan, hanya berdua saja.
Tak lupa, Tini selalu memberikan laporan perkembangan misinya kepada Kuwu Toni. Misi Tini pun berhasil. Tetapi yang terjadi Tini akhirnya benar-benar jatuh cinta kepada Tono.
“Sekarang, saya malah suka beneran, pak kuwu,” kata Tini melaporkan kepada Toni. Mendengar laporan itu, Pak Kuwu hanya bisa terdiam.
Tono kini sudah pensiun. Pak Kuwu belum tahu apakah hubungan Tono dan Tini berlanjut hingga sekarang.(erik)