Ebitown Tonjolkan Desain Produknya Berhuruf TJ
HARJAMUKTI – Salah satu brand kaos, Ebitown mulai mengusung tema kaos khas Cirebon. Bahkan, kaos buatan asli Cirebon ini menjadi andalanya. Owner Ebitown, Arfiadi Linanto mengaku, awal mulanya merintis bisnis kaos Ebitown, karena terpanggil minimnya produk bertema khas Cirebon.
Ditemui di rumahnya, pria yang akrab disapa Adi ini menceritakan, peluang bisnis kaos Cirebonan sangat terbuka lebar.
Pasalnya, kata dia, belum banyak produsen kaos yang mengusung kaos khas daerah.
“Saya ingin memproduksi kaos khas Cirebon untuk mengenalkan Cirebon melalui kaos,” ungkap Adi kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Dulu, kata Adi, memproduksi kaos hanya untuk anak-anak saja. Lambat laun, permintaan kaos etnik mulai meningkat. Sehingga membuat dirinya berinisiatif menciptakan brand kaos sendiri bertema Cirebon.
“Awalnya, saya bekerjasama dengan konveksi, terus melihat peluangnya terbuka lebar, akhirnya memutuskan memproduk sendiri. Dulu, produk kaos anak namanya Sotoy,\" jelasnya.
Menurutnya, kaos khas Cirebon lebih menekankan pada penggunaan istilah bertema Cirebon yang menonjolkan keunikan pada ilustrasi dan desainya. Hal inilah yang membuaat kaos brand Ebitown memilik ciri khas yang berbeda dibanding dengan brand kaos lainnya.
“Saya mengusung lebih kepada tulisan atau ilustrasinya. Uniknya, semua kasih kata Cirebon itu menggunakan TJ,” ucap Adi.
Kini brand Ebitown miliknya sudah mulai mengembangkan produk lain. Selain kaos, Adi juga mulai mengembangkan bantal dan tas yang diberi motif Cirebon.
Ia menjamin dari setiap produk yang dijual di worshopnya jalan Langen Sari Kota Cirebon ini menggunakan bahan pilihan.
‘Harganya terjangkau, mulai Rp75 ribu hingga Rp80 ribu. Bahanya cottom S 30, kalau untuk pakaian anak-anak dijual Rp40 ribu sampai Rp50 ribu,” jelasnya. (wan/mgg)
HARJAMUKTI – Salah satu brand kaos, Ebitown mulai mengusung tema kaos khas Cirebon. Bahkan, kaos buatan asli Cirebon ini menjadi andalanya. Owner Ebitown, Arfiadi Linanto mengaku, awal mulanya merintis bisnis kaos Ebitown, karena terpanggil minimnya produk bertema khas Cirebon.
Ditemui di rumahnya, pria yang akrab disapa Adi ini menceritakan, peluang bisnis kaos Cirebonan sangat terbuka lebar.
Pasalnya, kata dia, belum banyak produsen kaos yang mengusung kaos khas daerah.
“Saya ingin memproduksi kaos khas Cirebon untuk mengenalkan Cirebon melalui kaos,” ungkap Adi kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Dulu, kata Adi, memproduksi kaos hanya untuk anak-anak saja. Lambat laun, permintaan kaos etnik mulai meningkat. Sehingga membuat dirinya berinisiatif menciptakan brand kaos sendiri bertema Cirebon.
“Awalnya, saya bekerjasama dengan konveksi, terus melihat peluangnya terbuka lebar, akhirnya memutuskan memproduk sendiri. Dulu, produk kaos anak namanya Sotoy,\" jelasnya.
Menurutnya, kaos khas Cirebon lebih menekankan pada penggunaan istilah bertema Cirebon yang menonjolkan keunikan pada ilustrasi dan desainya. Hal inilah yang membuaat kaos brand Ebitown memilik ciri khas yang berbeda dibanding dengan brand kaos lainnya.
“Saya mengusung lebih kepada tulisan atau ilustrasinya. Uniknya, semua kasih kata Cirebon itu menggunakan TJ,” ucap Adi.
Kini brand Ebitown miliknya sudah mulai mengembangkan produk lain. Selain kaos, Adi juga mulai mengembangkan bantal dan tas yang diberi motif Cirebon.
Ia menjamin dari setiap produk yang dijual di worshopnya jalan Langen Sari Kota Cirebon ini menggunakan bahan pilihan.
‘Harganya terjangkau, mulai Rp75 ribu hingga Rp80 ribu. Bahanya cottom S 30, kalau untuk pakaian anak-anak dijual Rp40 ribu sampai Rp50 ribu,” jelasnya. (wan/mgg)