BERHUBUNGAN dengan event besar sudah menjadi keseharian bagi Rensi Dewi Bulan. Perempuan yang kini berkarir sebagai Senior Manager Jawa Pos Event itu kerap menggarap event besar.
Kesuksesannya dalam menggarap event besar tidak lepas dari teknik melobi yang baik. Nama besar Jawa Pos dinilai sangat membantu unuk melakukan sponsorship lobbying untuk mewujudkan event-event besar.
Menurutnya, agar bisa melakukan lobi dengan baik, dibutuhkan keberanian untuk menyampaikan dan memberikan keputusan kesepakatan. Untuk itulah, Rensi memberikan kebebasan kepada bawahannya untuk memutuskan kesepakatan sendiri pada saat lobbying dengan klien.
“Ketika saya bentuk tim saya suruh dia ngomong dulu jadi bersuara dulu. Intinya punya keberanian itu aja udah OK, yang pasti saat klien merasa comfort dengan kita itu lebih enak, lebih ke unsur trust-nya,” ungkapnya, kemarin.
Kerap kali, tutur Rensi, dirinya menemukan klien yang hanya ingin memutuskan suatu kesepakatan kerja sama hanya dengan decision maker. Melakukan lobi terus menerus juga bisa membantu mempengaruhi klien untuk sepakat bekerja sama.
“Yang membuat close (sepakat, red) itu banyak ngomong dan membuat suasana menjadi cair, kemudian itu akan menjadi enak. Itu menunjukan bahwa kita adalah decision maker (pembuat keputusan, red) jadi klien kalau ketemu dengan kita akan percaya,” imbuhnya.
Teknik itu lah yang hingga kini selalu ditularkan Rensi kepada anak buahnya untuk melakukan lobi kerja sama dalam membuat event besar.
“Ilmu marketing itu simple-nya berani ngomong, kepercayaan diri dan berani memutuskan,” tutupnya. (wan/mgg)
Kesuksesannya dalam menggarap event besar tidak lepas dari teknik melobi yang baik. Nama besar Jawa Pos dinilai sangat membantu unuk melakukan sponsorship lobbying untuk mewujudkan event-event besar.
Menurutnya, agar bisa melakukan lobi dengan baik, dibutuhkan keberanian untuk menyampaikan dan memberikan keputusan kesepakatan. Untuk itulah, Rensi memberikan kebebasan kepada bawahannya untuk memutuskan kesepakatan sendiri pada saat lobbying dengan klien.
“Ketika saya bentuk tim saya suruh dia ngomong dulu jadi bersuara dulu. Intinya punya keberanian itu aja udah OK, yang pasti saat klien merasa comfort dengan kita itu lebih enak, lebih ke unsur trust-nya,” ungkapnya, kemarin.
Kerap kali, tutur Rensi, dirinya menemukan klien yang hanya ingin memutuskan suatu kesepakatan kerja sama hanya dengan decision maker. Melakukan lobi terus menerus juga bisa membantu mempengaruhi klien untuk sepakat bekerja sama.
“Yang membuat close (sepakat, red) itu banyak ngomong dan membuat suasana menjadi cair, kemudian itu akan menjadi enak. Itu menunjukan bahwa kita adalah decision maker (pembuat keputusan, red) jadi klien kalau ketemu dengan kita akan percaya,” imbuhnya.
Teknik itu lah yang hingga kini selalu ditularkan Rensi kepada anak buahnya untuk melakukan lobi kerja sama dalam membuat event besar.
“Ilmu marketing itu simple-nya berani ngomong, kepercayaan diri dan berani memutuskan,” tutupnya. (wan/mgg)