Kadinda Merasa Tidak Ada Perhatian dari Pemkab

Kamis 02-02-2017,15:00 WIB

CIREBON –  Kondisi kantor Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Kabupaten Cirebon yang sangat memprihatinkan, mengundang simpati Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat sekaligus bakal calon bupati, H Satori.
Kantor Kadinda Cirebon rusak parah. Foto: Ari/Rakyat Cirebon

Saat ditemui usai berdialog dengan seluruh pengurus Kadinda, H Satori mengatakan, cukup miris melihat kondisi kantor Kadin.

Yang mana hampir seluruh atap kantor mulai ambruk, dari celah-celah atap yang roboh terlihat kayu-kayu penopang genteng mulai keropos. Ditambah lagi cat kantor yang mulai kusam serta lebatnya rumput menghiasi halaman menambah kesan bahwa kantor tersebut tidak di huni.

“Saya kira ini sangat tidak representatif dan bahkan tidak layak huni. Karena sangat mengkhawatirkan, bisa saja sewaktu-waktu roboh,” tutur Satori pada Rakcer, Rabu (1/2).

Anggota Komisi II ini melanjutkan, sebagai sahabat dari Ketua Kadinda sekaligus anggota legislatif ia akan berupaya semaksimal mungkin agar kantor tersebut bisa diperbaiki.

“Saya akan coba masukan ke anggaran perubahan Provinsi Jawa Barat 2017. Kasihan lihatnya, masa Kantor Kadin seperti rumah yang tidak berpenghuni selama puluhan tahun,” sambungnya.

Sementara itu Ketua Kadinda Kabupaten Cirebon, Ir Ahmad Sudiono mengatakan, kedatangan H Satori ke kantor Kadin selain untuk mendeklarasikan diri sebagai bakal calon bupati, juga berniat membantu menganggarkan untuk pembangunan kantor Kadin.

“Memang kondisi bangunannya sudah sangat mengkhawatirkan mas, karena selama ini tidak ada perhatian dari pemerintah daerah. Dan tentu kedatangan H Satori ini mudah-mudahan membawa angin segar,” paparnya.

Pria yang akrab disapa Dion ini melanjutkan, dihadapan pengurus Kadin Satori memaparkan bahwa di APBD perubahan provinsi sudah ada slot untuk perbaikan kantor Kadin nominalnya sebesar Rp1 miliar.

“Nanti menggunakan dana dapil H Satori untuk memperbaiki Kantor Kadin. Tentu kami sangat berharap sekali dan berterimakasih pada H Satori yang berkenan membantu,” tandasnya.

Lebih jauh disampaikan, ia menyayangkan tidak adanya perhatian dari pemerintah daerah saat ini.

Sebelum bupati sekarang biasanya Kadin mendapatkan dana operasional sebesar Rp100 juta selama satu tahun. Namun semenjak berganti bupati Kadin belum pernah menerima bantuan sama sekali.

\"Kalau waktu jaman Bupati Cirebon terdahulu Dedi Supardi kita dapat perhatian yaitu berupa dana operasional sebesar Rp100 juta setiap dua tahun sekali, dan semenjak jaman Bupati Sunjaya ini belum pernah kami terima. Bahkan pemkab kita justru menganggap Kadin itu salah satu organisasi yang tidak layak dibantu APBD. Tapi nyatanya rekan kami di Kota Bogor justru disuport oleh Pemkotnya sebesar Rp500 juta dan Rp3 miliar dari Pemprov,” imbuhnya. (ari)

Tags :
Kategori :

Terkait