Petugas Damkar Semprot Kandang Sapi

Petugas Damkar Semprot Kandang Sapi

SEMPROT KANDANG. Petugas Damkar Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, melakukan upaya disinfeksi di sejumlah kandang sapi milik peternak.--

RAKYATCIREBON.IDKUNINGAN- Petugas Damkar Kabupaten Kuningan, melakukan upaya disinfeksi di sejumlah kandang sapi milik peternak. Langkah ini sebagai upaya pencegahan agar tidak semakin bertambahnya wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di Kuningan.

Salah satu lokasi yang dilakukan disinfeksi adalah kandang sapi di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kuningan. Sebab di lokasi ini ditemukan kasus wabah PMK paling tinggi, totalnya mencapai 147 sapi perah.

Kepala Damkar Kuningan, M Khadafi Mufti mengatakan, upaya disinfeksi kandang sapi dilakukan sebagai upaya pencegahan lebih meluasnya wabah PMK. Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di sebanyak delapan kandang sapi yang tersebar di beberapa blok.

“Upaya ini sebagai tindak lanjut dari surat permohonan dari Kelurahan Cipari, kaitan dengan permintaan penyemprotan cairan disinfektan di kandang ternak warga. Jadi ini sebagai langkah pencegahan makin berkembangnya wabah PMK yang melanda di berbagai daerah,” ungkapnya dalam keterangan persnya, Minggu (29/5).

Khadafi menerangkan, penyemprotan cairan disinfektan dilakukan di Blok Sukamanah, Blok Sukarame, Blok Sukasari, Blok Kondang, Blok Taman Purbakala Cipari, Ci Sumur Pos Putra Harapan, KSU Karya Nugraha, dan kandang sapi milik warga lain.

“Kita menyemprotkan sekitar 9,5 ribu liter disinfektan di delapan blok kandang tersebut secara merata. Ada sebanyak 10 petugas damkar terjun ke lapangan berkoodirnasi dengan Satgas PMK dalam penyemprotan disinfektan,” terang dia.

Sebelumnya diberitakan, apabila kasus PMK terbanyak kini berada di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kuningan. Terdapat 147 sapi perah sudah terjangkit PMK di Blok Cigeureung, Kelurahan Cipari, Cigugur.

Totalnya sendiri kini mencapai 160 kasus PMK yang menyerang sapi milik para peternak. Secara rinci, sebaran kasus PMK yakni Cipari 147 kasus, Cijoho Landeuh 6 kasus, Mandapa Jaya 4 kasus, dan Cirukem 3 kasus.(bud)

 

Sumber: