Kenalkan Manajemen dan Pemain Baru, Sanchez: PSGJ Bisa Bangkit
SELEKSI. Ketua Dewan Pembina PS Gunung Jati, Kombes Pol Imam Saputra memberikan penghargaan kepada perwakilan skuad hasil seleksi yang diumumkan. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Persatuan Sepakbola Gunung Jati (PSGJ) Cirebon hadir dengan format baru. Setelah sekian lama tak kunjung ada kejelasan manajemen.
Kini, di bawah PT Cirebon Membangun Bersama, PS Gunung Jati ibarat kembali ke pengaturan awal dalam sebuah sistem komputer. Dimana semua sistem yang ada dikembalikan ke pengaturan pabriknya.
Manajemen baru PS Gunung Jati baru saja rampung melakukan seleksi pemain. Perbaikan klub benar-benar kembali dilakukan dari nol.
Minggu (29/5), PT Cirebon Membangun Bersama mengumumkan skuad inti PS Gunung Jati untuk kategori U-15, U-17 serta skuad utama yang akan mengarungi Liga 3 Indonesia.
Bertempat di Stadion Utama Bima, Kota Cirebon, yang sementara saat ini menjadi homebasenya, selain mengumumkan tiga kategori skuad inti hasil seleksi, PS Gunung Jati juga melaunching manajemen baru yang akan membawahi PS Gunung Jati ke depan.
"Kita akan membuat sejarah baru, sejarah kebangkitan sepak bola Cirebon Raya. Menurut statuta FIFA, bahwa manajemen klub dan perusahaan yang menaungi klub harus dipisahkan. Beberapa waktu lalu kita melaunching PT Cirebon Membangun Bersama sebagai perusahaan yang menaungi PSGJ. Dan hari ini kita perkenalkan manajemen baru PSGJ," jelas Ketua Dewan Pembina PS Gunung Jati, Kombes Pol Imam Saputra pada momen bersejarah PS Gunung Jati.
Dengan dilaunchingnya PT Cirebon Membangun Bersama, dan diperkenalkannya manajemen PS Gunung Jati, lanjut Imam, PS Gunung Jati melepaskan ketergantungan dari pemda. Sehingga saat ini, PS Gunung Jati benar-benar menjadi klub kebanggaan milik masyarakat di Cirebon.
"Diharapkan, pemisahan ini bisa membuat perusahaan dan manajemen menjalankan tugas sesuai tupoksinya masing-masing," lanjut Imam.
Dengan manajemen yang baru ini, pihaknya akan merombak total tata kelola di internal klub agar sesuai dengan standar FIFA. Mulai dari sistem rekruitmen sampai sistem pelatihan.
Namun demikian, kata Imam, pihak manajemen tidak bisa berjalan sendiri, sehingga perlu dukungan dari semua stakeholder di Cirebon. Untuk sama-sama berkomitmen mengangkat sepak bola Cirebon Raya agar bergaung di tingkat nasional.
"Insya Allah untuk prestasi terbaik, kita hanya tinggal menunggu waktu. Oleh karena itu, kita perlu dukungan semua pihak. PSGJ bukan miliki siapa-siapa, tapi milik kita semua. Langkah ini tidak mudah, kita lakukan secara bertahap. Dimulai dengan rekruitmen pemain, agar PSGJ bisa ikut kompetisi. Bahkan bisa menyaingi klub besar sekelas Persib Bandung," jelas Imam.
Pasca skuad inti diumumkan kemarin, ditambahkan Imam, PS Gunung Jati akan memulai program latihan. Dan target terdekat, PS Gunung Jati akan menghadapi Piala Soeratin 2022 pada bulan September mendatang, dan akan diikuti oleh skuad U-15 dan U-17.
Sementara untuk keikutsertaan di Liga 3, manajemen PS Gunung Jati perlu beberapa penyempurnaan, karena masih ada beberapa ketentuan yang perlu dipenuhi agar PS Gunung Jati bisa ikut berkompetisi di kasta ketiga tersebut.
"Untuk Liga 3-nya, kita akan lakukan langkah perbaikan. Sehingga ke depan bisa bersaing. Mohon doa restunya, sepakbola Cirebon Raya harus bangkit kembali, homebase sementara di Stadion Bima," kata Imam.
Head Coach PS Gunung Jati, Leonal Nelson Sanchez melihat banyak potensi yang ia temui pada seleksi yang dilakukan PS Gunung Jati.
PS Gunung Jati harus bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada, sehingga persepakbolaan di Cirebon bisa berkembang dan dikenal dunia.
"Saya berterima kasih, Cirebon kasih peluang kita untuk pilih seleksi anak-anak. Bakatnya luar biasa, Insya Allah kita bisa bikin Cirebon bangkit," ungkap Sanchez.
Dengan potensi yang sudah terjaring, dan saat ini sudah bergabung di skuad inti PS Gunung Jati, kata Sanchez, ia optimis bisa mengangkat sepak bola Cirebon Raya untuk bisa berkibar di event tingkat nasional.
"PSGJ bisa kita bawa ke kasta tertinggi, itu target pertama kita. Tapi kita tidak bisa bekerja sendiri, perlu kerja sama dan bersatu untuk membawa PSGJ ke Liga 1. Saya 27 tahun di Indonesia, saya banyak bawa pemain asing ke Indonesia dan itu akan saya dedikasikan di sini (PS Gunung Jati, red). Mimpi itu gratis, sepakbola itu hidup saya," ucap pelatih asal Chili tersebut.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs Agus Mulyadi MSi menambahkan, launching manajemen klub yang baru, serta pengumuman seleksi pemain yang dilakukan PS Gunung Jati kemarin, merupakan sebuah langkah besar untuk kemajuan sepak bola Cirebon.
Dalam sepakbola, kata dia, tidak ada batasan daerah administratif, sehingga PS Gunung Jati yang merupakan representasi Kabupaten Cirebon, bisa ber-homebase di Stadion Utama Bima. Dan ke depan, mengharumkan persepakbolaan Cirebon Raya.
"Langkah besar untuk memajukan sepakbola Cirebon Raya. Ini lompatan besar, bagaimana potensi sepakbola di Cirebon digali dan dikembangkan, kita dukung bersama," tambah Agus. (sep)
Sumber: