Pedagang Hewan Qurban Waswas

Pedagang Hewan Qurban Waswas

Ilustrasi. Pemotongan hewan qurban disarankan di RPH--

RAKYATCIREBON.IDMAJALENGKA– Sembilan hari menjelang perayaan Idul Adha, permintaan penjualan hewan qurban masih sepi, dan belum mengalami lonjakan. Kondisi tersebut diakui sejumlah pedagang hewan qurban di Kabupaten Majalengka. Para pedagang mengaku hingga saat ini penjualan hewan qurban masih sepi pembeli.

 

Meski begitu, para pedagang tetap optimis, hewan qurban akan laku terjual, terutama saat mendekati perayaan. "Sampai hari ini memang pesanan hewan qurban masih belum terlalu banyak. Tapi saya optimis mas, biasanya pesanan akan meningkat kembali saat menjelang H-7 hingga H-1 Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 H mendatang,” tutur H Yono, pedagang hewan qurban asal Panyingkiran, Rabu (29/6).

 

Yono menduga, masih belum meningkatnya penjualan hewan qurban kemungkinan disebabkan karena warga masih mengkalkulasi kebutuhan. Pasalnya, saat ini waktunya hampir bersamaan dengan persiapan kelulusan dan persiapan melanjutkan sekolah. Sehingga dimungkinkan banyak warga yang menyiapkan dananya untuk kepentingan biaya pendidikan. Apalagi saat ini ekonomi masih belum pulih akibat pandemi Covid.

 

"Kami memaklumi kondisi ini, soalnya perekonomian sendiri kan masih belum stabil. Ditambah lagi saat ini sedang musim persiapan kelulusan dan pendaftaran sekolah,” tambahnya.

Hal senada dikatakan Dadang (45) pedagang hewan qurban asal Rajagaluh. Jika sampai saat ini jumlah pesanan hewan qurban, terutama kambing yang datang ke tempatnya masih sedikit. Bahkan dalam seminggu terakhir, dirinya hanya mampu menjual lima ekor saja.

 

"Bila dibandingkan dengan dua tahun sebelum pandemi, jumlah penjualan minggu ini meningkat. Sebab jika tahun lalu jangankan lima ekor, satu juga susah,” ucapnya.

 

Dia mengaku masih tetap optimis penjualan akan meningkat saat mendekati hari H. Pasalnya, untuk tiga hari kedepan, dirinya mengaku sudah ada pesanan antara lima hingga enam ekor kambing.

 

"Mudah mudahan sepekan kedepan penjualan akan meningkat. Apalagi saat ini sudah banyak orang yang datang menawar maupun melihat lihat kondisi hewan qurban yang saya jual,” ucapnya.

 

Sementara itu Dede salah seorang petugas di UPTD Pasar Hewan Rajagaluh menambahkan, untuk memastikan semua hewan qurban yang akan dijual tersebut sehat dan terbebas dari penyakit. Pihaknya secara ketat melakukan pemeriksaan hewan yang masuk ke lokasi tersebut.

 

“Sebelum dijajakan di pasar ternak ini, semua hewan qurban wajib diperiksa kesehatanya. Hal ini kami lakukan guna menjamin keamanan dan kesehatan hewan,” pungkasnya. (pai)

 

 

Sumber:

Berita Terkait