Punya Program 'Green Banking', BNI Didesak Stop Danai PLTU Batubara

Punya Program 'Green Banking', BNI Didesak Stop Danai PLTU Batubara

PROTES. Sejumlah aktivis lingkungan yang mengatasnamakan Komunitas Climate Rangers Cirebon menggelar aksi di depan kantor BNI KCU Cirebon, tepat pada momen HUT BNI. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - BNI merupakan salah satu bank yang masih mendanai perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara yang dinilai sebagai energi kotor. Karena itu, BNI pun dinilai harus ikut bertanggung jawab terhadap terjadinya krisis iklim.

Maka dari itu, pada momentum HUT yang ke-76, BNI didesak untuk menghentikan dukungan anggarannya kepada PLTU berbahan bakar batubara. Desakan tersebut disampaikan oleh sejumlah aktivis yang terhimpun dalam Climate Rangers Cirebon (CRC).

"Sebetulnya BNI memiliki program 'Green Banking', tapi nyatanya masih banyak PLTU batubara yang didanai oleh BNI. Dan ini bertentangan dengan prinsip dari program tersebut," tegas Captain Climate Rangers Cirebon, Izzul Munna saat menggelar aksi di depan BNI KCU Cirebon, Minggu (3/7) sore kemarin.

Dari data hasil pengamatan pihaknya, lanjut Izzul, dalam lima tahun terakhir ini, tercatat BNI masih mendanai beberapa PLTU. Di antaranya PLTU Kaltim, Kebon Agung, Sumatera Utara, Lampung, dan Jawa bagian 9 dan 10.

"Untuk selamat dari krisis iklim, butuh komitmen serta langkah ambisius dari seluruh pihak termasuk sektor finansial, dan kami melihat perlu adanya dukungan dan dorongan dari anak muda agar BNI mampu berkomitmen atas program berkelanjutan yang ramah lingkungan serta menjadi role-model untuk bank lain," tegas Izzul.

Momentum Hari Lahir ke-76 BNI ini, kata Izzul, dijadikan kesempatan yang tepat oleh komunitas Climate Rangers Cirebon, sehingga mereka sengaja mengisi momen tersebut dengan menggelar aksi di depan BNI KCU Cirebon, dan mendesak BNI untuk segera menyetop pendanaan PLTU batubara.

"Aksi ini merupakan aksi serentak yang diadakan juga di beberapa kota lainnya di Indonesia. Ini bentuk desakan kepada pihak BNI agar segera menyetop pendanaan terhadap PLTU batubara yang merusak lingkungan dan masa depan," ujar Izzul.

Indonesia, masih kata Izzul, memiliki potensi alam yang sangat besar untuk mengembangkan pembangkit listrik, dan masih banyak sistem pembangkit yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Sebagai contoh, Indonesia yang merupakan negara khatulistiwa memiliki potensi untuk mengembangkan pembangkit listrik dari tenaga surya dan masih banyak potensi alam lainnya, seperti angin dan air, yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik yang berkelanjutan, dan itu merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan.

Desakan yang disampaikan pihaknya pada momen HUT BNI tersebut, ditambahkan Izzul, diharapkan bisa membuat pihak perbankan BNI komitmen dengan program 'Green Banking' yang diusungnya.

"Kami berharap BNI ini lebih konsisten terhadap pencegahan terjadinya perubahan iklim, dan menjadi bagian dari pendorong untuk lingkungan yang lebih bersih dan masa depan yang lebih baik," imbuh Izzul.

Sebelum melaksanakan aksinya, mereka sempat bersitegang dengan pihak keamanan, karena pihak keamanan mengaku belum menerima tembusan pemberitahuan aksi dari pihak kepolisian, padahal sesuai dengan ketentuan Undang-undang, mereka sudah melayangkan pemberitahuan aksi kepada kepolisian sejak tiga hari sebelumnya.

Namun akhirnya, tujuan mereka untuk menyampaikan pendapat bisa tercapai, mereka membentangkan poster dan beberapa tulisan lainnya, dan setelah selesai, mereka pun membubarkan diri dengan tertib. (sep)

Sumber: