Perubahan AKD, Gerindra Ditinggal Lagi?

Perubahan AKD, Gerindra Ditinggal Lagi?

SANTAI. Ketua Fraksi Gerindra, Hj Nana Kencanawati mengaku Gerindra tidak ngoyo mendapat posisi strategis dalam AKD.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Wacana perubahan AKD di DPRD Kabupaten Cirebon kini menjadi sorotan. Waktunya, sudah molor berbulan-bulan. Sejumlah fraksi pun terus mendorong untuk segera mengagendakan paripurna perubahan AKD. 

Namun, fraksi Gerindra tidak pernah dilibatkan. Tak pernah diajak bicara, atau sekedar mendapat undangan dari Ketua DPRD. 

Alhasil, muncul dugaan, akankah Gerindra kembali ditinggalkan. Pasalnya, Gerindra sejauh ini, tidak mendapat posisi strategis dalam struktur AKD

Dulu, diawal periode kepemimpinan HM Luthfi, saat pembagian formasi AKD, Gerindra ditinggalkan. Padahal, statusnya sebagai partai terbesar ke empat di Kabupaten Cirebon dan menempatkan salah satu kadernya, di kursi wakil ketua DPRD.  

"Kalau kami Fraksi Gerindra tidak pernah dianggap. Tidak pernah diajak bicara. Tidak pernah diundang oleh ketua DPRD. Karena bukan koalisi," kata ketua Fraksi Gerindra, Hj Nana Kencanawati, Minggu (3/7).

Jadi kata dia, ketika kemaren-kemaren informasinya ada pertemuan beberapa fraksi dengan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, HM Luthfi yang membahas soal perubahan AKD, Nana yang notabene Ketua Fraksi Gerindra ini tidak mengetahuinya.

"Rapat pimpinan fraksi ya kami enggak pernah diundang, apalagi undangan manual, lewat WA pun tidak," ujar Nana.

Meski begitu, kata Nana, pihaknya tidak ambisi, ngotot meminta agar komposisi AKD proporsional. Menurutnya, semua kader Gerindra yang ada di legislatif Kabupaten Cirebon biasa-biasa saja, tidak menggebu-gebu untuk mendapatkan dan  menduduki posisi pimpinan AKD.

"Kalau Gerindra enggak mesti jabatan. Jadi dari pimpinan sampai ke anggota biasa-biasa saja, enggak pusing, enggak kepengen, justru yang gonjang-ganjing fraksi koalisi. Luthfi mau proporsional mau tidak kita fine-fine saja. Itu kan bagaimana menandakan seorang pemimpin yang berkeadilan," kata Nana.

Soal wacana perubahan AKD, menurut Nana, pihaknya sudah melakukan rapat di internal fraksinya. Ia pun sudah menawarkan ke semua anggota Fraksi Gerindra. Dan mayoritas menginginkan untuk dilanjutkan pada posisi mereka di AKD yang sekarang.

"Ada juga yang mau mundur dari Banggar, tapi posisinya enggak ada yang mau menggantikan. Jadi di kita sih Gerindra adem ayem," katanya.

Menurut Nana, jabatan adalah sebuah amanah. Dan tanggung jawabnya pun tentu di dunia dan akhirat. Sebagai seorang pemimpin, sudah seharusnya berkeadilan dalam memutuskan sesuatu. Jangan karena suka dan tidak suka, apalagi lembaga DPRD yang notabene semua anggota yang duduk di kursi dewan ini sama-sama dipilih oleh rakyat. 

"Jadi lembaga DPRD ini bukan perusahaan yang memiliki owner, komisaris, direktur, manajer dan karyawan. Yang punya saham," tegas Nana. (zen)

Sumber: