KNPI Kota Cirebon Cari Oknum yang Bermain di PPDB

KNPI Kota Cirebon Cari Oknum yang Bermain di PPDB

ADVOKASI. Para pengurus KNPI Kota Cirebon menyampaikan protes atas pelaksanaan PPDB tingkat SLTA sederajat yang mendahulukan warga luar dibanding penduduk asli Kota Cirebon. FOTO: ISTIMEWA/RAKYAT CIREBON--

 

KNPI Kota Cirebon Gerah, PPDB Lebih Prioritaskan Warga Luar

 

 

 

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Preseden buruk diduga terjadi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2022 tingkat SMAN sederajat di Kota Cirebon. Pasalnya, sistem zonasi dianggap pilih-pilih dan lebih memprioritaskan warga luar kota dibandingkan warga Kota Cirebon. Tragisnya, siswa luar kota yang notabene jaraknya jauh, malah diterima lewat jalur zonasi di beberapa SMAN.

 

"Di SMAN 2 kami menemukan contoh siswa dari Pontianak, Surabaya, Subang malah diterima. Dan di SMAN 4 siswa dari Plumbon Kabupaten Cirebon juga. Nah, sistem zonasinya bagaimana ini? Masa warga Kelurahan Pegambiran mau sekolah di SMAN 8 saja harus diputar-putar pakai zonasi, kan aneh. Ini jelas preseden buruk pendidikan bagi warga Kota Cirebon," tegas Ketua DPD KNPI Kota Cirebon, R Jarum SE didampingi Sekretaris Jaka Permana dan pengurus lainnya usai melakukan advokasi untuk warga Kota Cirebon sekaligus sidak ke beberapa kelurahan dan sekolah.

 

Pihaknya menemukan kejanggalan atas penerimaan siswa baru tingkat SMAN di Kota Cirebon lewat jalur zonasi. Pasalnya, warga Kelurahan Pegambiran tidak bisa diterima di SMAN 8 dengan alasan tidak masuk zonasi. Atas hal itu, pihaknya melakukan investigasi. Dan, benar saja Jarum menemukan kejanggalan  atas penerimaan jalur zonasi siswa baru di SMAN 2 dan SMAN 4. Karena warga luar kota malah diterima dan warga kota sendiri tidak diterima.

 

Tak cukup sampai di situ, untuk mendapatkan klarifikasi dan penjelasan, pihaknya mendatangi Kantor KCD di Jalan Cipto Mangunkusumo. Namun, pihaknya tidak bisa meminta penjelasan, lantaran Kepala KCD sedang ada rapat di Kuningan. Pun dengan beberapa kepala sekolah yang ada di kota. Alasannya sedang rapat di Kuningan. Ketika melakukan pengecekan data ke kelurahan terdekat SMAN 2 Cirebon, ternyata tidak ada berkasnya sama sekali.

 

"Kami hanya ingin meminta penjelasan dan klarifikasi terkait sistem zonasi ini. Kenapa ada ketimpangan bagi warga kota untuk mendapatkan pendidikan. Ini sangat serius harus kita ungkap siapa oknumnya," paparnya.

 

Lebih jauh, Jarum juga akan melaporkan kejadian ini ke pihak-pihak terkait pemangku kebijakan tentang penerimaan peserta didik baru dan khususnya pendidikan. Pasalnya, ini menyangkut SDM dan kualitas pendidikan di Kota Cirebon. KNPI siap mengawal dan memproses ini hingga tuntas, siapa oknum yang bermain-main dengan pendidikan.

 

"Jika ada oknum yang ketahuan main-main dengan pendidikan, kita akan laporkan dan agar diproses tuntas. Jangan main-main dengan pendidikan. Kita akan terus bergerak dan meminta pertanggungjawaban," ucapnya.

 

Hal ini dalam rangka mencerdaskan anak bangsa dan menyukseskan program pemerintah Republik Indonesia, KNPI Kota Cirebon mendorong dan mengawal program pendidikan yang merata bagi setiap anak bangsa, khususnya di Kota Cirebon. (sep)

 

Sumber: