Imron Dinilai Tepat Kosongkan Jabatan Strategis untuk Stabilkan Pemerintahan
BERI DUKUNGAN. Lesda dan KNPI mendukung langkah Bupati Imron mengosongkan posisi strategis. Rotasi pejabat kemarin dinilai sebagai upaya penyegaran birokrasi. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID – Langkah Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg, mendapat dukungan. Rotasi pejabat eselon II kemarin, dinilai tepat dan berada di jalurnya untuk menata ulang struktur pemerintahan.
Salah satu langkah strategis yang diambil Imron gusar-geser jabatan pimpinan tinggi (JPT) pratama, dan mengosongkan sementara posisi penting. Salah satunya Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).
Ketua Lembaga Studi Daerah (Lesda) Kabupaten Cirebon, Abdurohim, menyatakan bahwa kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya menstabilkan roda pemerintahan.
Yakni memastikan visi-misi kepemimpinan Imron–Agus Kurniawan Budiman (Imron-Jigus) lima tahun ke depan bisa berjalan optimal.
“Beliau (Imron-Jigus) sudah di track yang benar. Mengosongkan posisi strategis itu sebagai langkah untuk menstabilkan pemerintahan,” ujar Abdurohim, Senin (28/7).
BACA JUGA:Gusar-geser Pejabat, Imron Nunggu Siapa? Publik Ingin Gebrakan Nyata
Menurutnya, jabatan Sekda merupakan posisi kunci dalam birokrasi. Sosok yang menempati posisi tersebut harus sejalan dengan arah kebijakan kepala daerah. Selain itu, mampu mengarahkan jalannya birokrasi agar mendukung pelaksanaan visi dan misi bupati.
“Sekda harus bisa mengontrol birokrasi, mengarahkan, dan memberi ruang agar visi-misi bupati bisa berjalan sebagaimana mestinya,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya posisi Kepala DPUTR, yang memiliki peran langsung dalam pembangunan infrastruktur daerah. Jabatan ini, katanya, harus diisi oleh orang yang memiliki loyalitas tinggi kepada bupati dan wakil bupati.
“Kadis PUTR harus loyal kepada bupati dan wakil bupati. Kalau yang lama, ada indikasi kurang loyal terhadap kebijakan bupati,” tambahnya.
"Bayangkan, kalau Kadis PUTR nya tidak loyal. Persoalan jalan yang kini jadi sorotan, bisa terus dibiarkan dengan dalih terbatasnya anggaran," lanjutnya.
Cirebon Butuhkan Birokrat Muda
Dukungan serupa disampaikan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Cirebon, Mohamad Aan Anwarudin. Ia menilai rotasi pejabat eselon II yang dilakukan pertengahan Juli lalu, termasuk pengosongan jabatan Sekda dan DPUTR, sebagai langkah yang tepat.
Namun, Aan mengingatkan kedepannya, Imron tidak salah langkah dalam menempatkan orang untuk posisi strategis tersebut. Yang mengisinya harus birokrat yang dianggap mampu menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat. Tidak cukup sekadar loyal secara politik.
“Jangan sampai salah menempatkan personil,” tegas Aan.
BACA JUGA:Situs Balong Tuk Pangeran Mancur Jaya Terlupakan, Komisi IV: Ini Jadi Atensi !
Menurutnya, Pemkab Cirebon butuh penyegaran birokrasi. Ia berharap posisi strategis tersebut diisi oleh pejabat yang benar-benar mencintai masyarakat, bukan hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.
“Karena di periode pertama banyak kebijakan Bupati Imron yang tidak berpihak pada pemuda, nelayan, petani, buruh, dan masyarakat terdampak industri,” ucapnya.
Aan juga menyoroti berbagai persoalan klasik yang belum tertangani. Mulai dari infrastruktur rusak, irigasi yang terbengkalai, sungai yang dipenuhi sampah, hingga situs-situs sejarah yang tidak terurus.
“Kami sangat menantikan gebrakan Bupati Imron. Khususnya dalam menempatkan para pembantunya yang benar-benar tepat untuk masyarakat Kabupaten Cirebon,” tandasnya. (zen)
Sumber: