Blusukan, 40 Pejabat Sambangi Petani Kopi Cipakem

Blusukan, 40 Pejabat Sambangi Petani Kopi Cipakem

GOWES UMKM. Sekitar 40 pegawai Diskopdagperin Kabupaten Kuningan menyambangi petani kopi Desa Cipakem, Kecamatan Maleber.--

Ada program menarik yang sedang dilaksanakan Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kabupaten Cirebon. Namanya, program Gerebek Objek Wisata to UMKM (Gowes UMKM). Caranya, menurunkan pasukan blusukan menyambangi pedesaan untuk mengetahui secara langsung potensi UKM.

RAKYATCIREBON.ID, KEPALA Diskopdagperin Kabupaten Kuningan, Uu Kusmana mengerahkan 40 pegawai menyambangi pedesaan, untuk meninjau potensi UMKM. Pekan pertama di bulan Agustus, rombongan rider ASN Kuningan ini mendatangi Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan.

" Ini adalah program Gerebek Objek Wisata to UMKM (Gowes UMKM) Diskopdagperin. Saya bersama seluruh pegawai ingin melihat potensi kopi yang luar biasa di Cipakem. Kabarnya, ada sekitar 30 hektar lahan yang dikelola para petani, mampu menghasilkan 15 ton kopi setiap kali panen," terang Uu, kemarin.

Dari pengkajian di lokasi, lanjutnya, perkebunan kopi ini dikelola Kelompok Tani Cibar Jaya Cipakem. Belasan ton berbentuk biji kopi  dijual langsung ke daerah lain, yakni Ciamis.

"Saya berharap Poktan kopi dapat mengolah sendiri kopinya, menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih seperti kopi kemasan. Selain itu, kehadiran industri kopi hulu dan hilir di Desa Cipakem, dapat menyerap tenaga kerja," harap dia.

Bukan sekedar wacana,  harapan Uu Kusmana ini disampaikan kepada kelompok petani kopi, Camat dan  Pemdes Cipakem. Membahas peralatan  dan sarana pembuatan kopi, Diskopdagperin menyatakan kesiapannya untuk menghadirkan mesin modern.

"Kami akan mengupayakan bantuan peralatan pengolah kopi. Seperti mesin roasting kopi dan mesin giling atau grinder kopi. Pasti menambah penghasilan petani, menyerap tenaga kerja, seperti dibutuhkannya tenaga pengolah kopi," ungkap Uu.

Kunjungan rider Diskopdagperin ke petani Kopi Cipakem, juga menawarkan bantuan pengurusan legalitas usaha. Seperti NIB, SP-PIRT, pengajuan sertifikat halal gratis  desain kemasan, dan membantu industri kopi go digital, melalui input data Aplikasi Si Badu Mirakyat.

"Kami juga mendorong para petani di Poktan supaya mau mendirikan koperasi. Karena nantinya kami dapat menghadirkan pendamping koperasi, dan mendukung pengelolaannya secara profesional," terangnya.

Program Gowes to UMKM ini merupakan kali ke-5. Sebelumnya  4 lokasi telah dikunjungi rider. Yakni Desa Cibuntu, Wisata Air Panas Desa Subang, Telaga Surian,  dan Buper Trijaya. (*)

Sumber: