Jangan Ada Niat Balas Dendam

Jangan Ada Niat Balas Dendam

SOROTAN. Pelayanan di RSD Gunung Jati (RSDGJ) Cirebon, saat ini menjadi sorotan banyak pihak, terutama Komisi III DPRD. Bahkan, para wakil rakyat mendesak dilakukannya audit kinerja dan keuangan melibatkan BPK. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.ID - Kisruh soal buruknya pelayanan di RSD Gunung Jati (RSDGJ) Cirebon, terus bergulir. Usai memanggil jajaran manajemen, Komisi III DPRD mendesak adanya audit investigatif melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kinerja dan keuangan RSDGJ.

Desakan para wakil rakyat agar BPK melakukan audit internal kinerja dan keuangan RSDGJ itu, langsung mendapat reaksi keras Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH. 

"Begini ya, permohonan atau usulan untuk dilakukan audit internal adalah sesuatu niat yang baik. Dan bisa dilakukan bukan saja di rumah sakit, tapi dinas lain juga. Bisa dimintakan instansi berwenang melakukan audit internal," ungkap Azis, kemarin.

Bahkan, orang nomor satu di Kota Cirebon itu seperti naik pitam saat menyoroti rencana Komisi III, yang merupakan hasil rapat dengar pendapat dengan RSD Gunung Jati tersebut.

"Yang paling penting! Sekali lagi yang paling penting, nawaitunya! Sekali lagi saya tegaskan, apa yang diusulkan audit internal itu sesuatu yang baik, dan itu bukan saja di RS, tapi dinas lain juga. Yang paling utama adalah nawaitunya. Jangan ada nawaitu balas dendam. Jangan ada nawaitu-nawaitu yang buruk di dalam menjalankan tupoksi masing-masing. Ini yang menjadi catatan saya. Seperti itu," tegas mantan ketua DPC Partai Demokrat Kota Cirebon itu.

BACA JUGA:IMM Terus Tingkatkan Kualitas SDM

Diakui Azis, DPRD adalah sebuah lembaga pemerintahan, yang menurut Undang-undang memang memiliki hak untuk melakukan permohonan audit internal di semua instansi yang ada di Kota Cirebon. Namun, permohonan yang akan diajukan harus berangkat dari semangat perbaikan kinerja.

"Yang paling utama itu adalah nawaitunya. Hati kita, pikiran kita harus bersih dalam menjalankan tugas itu. Bukan karena sesuatu yang didorong oleh emosional. Karena sesuatu yang didorong karena emosional, hasilnya akan tidak baik," tandasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Cirebon, Cicip Awaludin memberikan catatan, bahwa pada intinya, Komisi III terutama dirinya sebagai orang yang langsung mengalami kejadian, menginginkan agar ada perbaikan secara menyeluruh dari internal RSD Gunung Jati.

"Kita menginginkan adanya perbaikan menyeluruh, terutama di pelayanan. Dalam rangka ulang tahun ke-101, harus dilakukan perbaikan menyeluruh. Mulai attitude, sikap dan lain-lain. Prinsipnya pelayanan menjadi hal yang utama," kata Cicip. 

Sebelumnya, Komisi III DPRD Kota Cirebon memanggil jajaran manajemen Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati, Kamis (25/8). Pemanggilan itu, sebagai buntut kejadian tidak mengenakkan yang dialami ibunda anggota DPRD, Cicip Awaludin di IGD RSDGJ akhir pekan lalu. 

BACA JUGA:UGJ Siaran Internasional 8 Negara

Di dalam rapat, para anggota Komisi III mencecar pihak manajemen RSD Gunung Jati dengan pertanyaan seputar standar pelayanan. Hingga persoalan-persoalan lain yang masih banyak terjadi di rumah sakit.

Bahkan, Komisi III berencana akan mengajukan audit kinerja kepada BPK, terhadap manajemen di RSD Gunung Jati. Karena para wakil rakyat itu menilai, kejadian yang menimpa ibunda anggota DPRD yang juga anggota Komisi III, memperlihatkan buruknya kinerja pelayanan di rumah sakit.

Sumber: