PKS: BLT Menimbulkan Kecemburuan dan Ketimpangan

PKS: BLT Menimbulkan Kecemburuan dan Ketimpangan

MEMBEBANI RAKYAT. Pengurus, anggota dan simpatisan DPD PKS Majalengka menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di bunderan Munjul, Sabtu (10/9).--

 

RAKYATCIREBON.IDMAJALENGKA – Ratusan pengurus, anggota, dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Majalengka menggelar aksi unjuk rasa di area bundaran Munjul, Sabtu (10/9) sore. 

 

Dalam aksi tersebut, ratusan simpatisan menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM. Demonstran juga membawa beberapa spanduk yang memuat protes terhadap keputusan pemerintah tersebut. "Jangan Sogok Rakyat dengan BLT", demikian bunyi salah satu spanduk aksi PKS Majalengka.

 

Menurut PKS, Bantuan Langsung Tunai (BLT) ini dinilai telah menimbulkan ketimpangan dan kecemburuan sosial. PKS menilai, soal BLT ini masih banyak penerima yang tidak tepat sasaran.

 

Ketua DPD PKS Majalengka, Rony Setiawan mengatakan kenaikan BBM ini telah banyak memicu kenaikan sejumlah barang lainnya, sehingga menyusahkan dan menyengsarakan masyarakat kecil. 

 

"BLT ini kurang mendidik, menimbulkan kecemburuan sosial, karena sebagian penerima tidak tepat sasaran. Jangan Sogok Rakyat dengan BLT," ungkapnya, di sela-sela aksi, Sabtu (10/9). 

 

Anggota DPRD Majalengka dari Fraksi PKS, Dhora Darojatin mengatakan, BLT yang dibagikan kepada masyarakat itu dinilai kurang mendidik dan bukan solusi yang baik. 

 

"Ada istilah dari masyarakat kecil, lebih baik harga-harga murah dan rakyat senang, daripada ada pembagian BLT. Namun banyak penerima orang-orangnya pada mampu," ujarnya. 

 

Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Majalengka, Asep Aminudin mengatakan kenaikan BBM ini menimbulkan keprihatinan bagi masyarakat kecil. BLT yang diberikan sebagai subsidi pengganti kenaikan BBM dinilai tidak mendidik masyarakat. 

 

"BLT telah menimbulkan fenomena baru di ranah sosial. Banyak rakyat yang semestinya dapat malah tidak dapat," ujarnya. 

 

Asep menambahkan, pasca pandemi Covid-19 yang saat ini masih dirasakan masyarakat, ketika mau bangkit ekonomi malah datang kenaikan BBM. "Nilai BLT itu tidak sebanding dengan kebutuhan yang harus dipenuhi. Pemerintah harus kembali menurunkan harga BBM," ucap mantan Ketua DPD PKS Majalengka itu. (hsn)

 

 

Sumber: