Komisi II Panggil DPUTR, 2 Bulan Waktu yang Mepet untuk Proyek Besar
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, H Karso--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Proyek bernilai besar yang akan dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), yang masih proses lelang, banyak disorot publik. Salah satunya dari sisi waktu pengerjaan. Terlebih, saat ini sudah masuk triwulan terakhir tahun 2022. Belum lagi sudah mulai masuk musim penghujan.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, H Karso mengatakan, proyek fisik yang akan dilaksanakan DPUTR bukan proyek yang mudah. Apalagi, dilaksanakan dengan anggaran yang besar. Di antaranya sekitar Rp17 miliar untuk pengerjaam drainase dan trotoar di Jalan Kartini hingga Jalan Tuparev, dan sekitar Rp1,7 miliar untuk hotmix di Jalan Siliwangi.
"Nilainya lumayan besar. Tapi saya belum dapat data pasti," ungkap H Karso kepada Rakyat Cirebon, Senin (3/10).
Menyoroti soal waktu pengerjaan yang mepet, H Karso pun mewanti-wanti agar perhitungan pengerjaan dilakukan dengan tepat. Untuk itu, Komisi II akan memanggil DPUTR untuk melakukan rapat, membahas program kerja dinas tersebut.
"Rencana kita akan rapat dengan DPUTR, Kamis atau Jumat," jelasnya.
Lebih lanjut, H Karso mengatakan, pihaknya tak ingin lebih jauh memberikan komentar ataupun catatan untuk proyek yang akan dikerjakan DPUTR.
Pasalnya, terlebih dahulu Komisi II akan meminta penjelasan dari SKPD terkait, untuk mengetahui detail apa rencana dan konsep yang disiapkan DPUTR. Tujuannya, untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi saat mengerjakan proyek di penghujung tahun.
"Kendala waktu, buka itu saja. Untuk pastinya, nanti kita ingin tahu dulu. Karena waktunya dari sekarang ke 15 Desember. Hanya dua bulan seminggu, waktu yang mepet untuk proyek besar. Waktu yang tidak lama untuk mengerjakan seluruh proyek di PUTR," tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon, yang juga menjadi PPK pada proyek tersebut, Nurudin SE menyampaikan, sesuai ketentuan, lelang paling lama akan berlangsung kurang dari satu bulan. Sehingga maksimal, pertengahan atau akhir Oktober sudah ada pemenang lelang yang akan mengerjakan proyek tersebut.
"Sekarang masih dilelang, kita tunggu pemenang," ujarnya.
Meskipun sudah masuk di triwulan terakhir, namun dia optimis dengan waktu tersisa, pekerjaan akan bisa selesai sebelum tahun anggaran berakhir.
Sesuai dokumen perencanaan, papar Nurudin, proyek dengan beberapa item pekerjaan, seperti pembangunan dan normalisasi drainase, pembangunan trotoar serta utilitas lain, seperti tanaman di kanan dan kiri jalan tersebut, akan dilaksanakan dalam waktu pelaksanan 75 hari kalender.
Dengan jumlah hari pengerjaan tersebut, jika ditarik dari akhir tahun, hari terakhir bulan Desember, maka di pertengahan Oktober harus sudah mulai digarap.
"Harapan kita, tidak lompat tahun anggaran. Berdasarkan pendapat konsultan, kita optimis bisa selesai sebelum akhir tahun," jelasnya.
Dia mengaku, optimismenya bukan tanpa perhitungan. Karena pihaknya sudah menyiapkan metode khusus untuk pengerjaannya.
Ia pun meminta dukungan kepada seluruh masyarakat untuk turut menyukseskan pembangunan di Kota Cirebon. Salah satunya pembangunan drainase dan trotoar di Jalan Kartini.
"Dengan metode khusus, kita optimis bisa selesai. Dari Jalan Kartini sampai gapura selamat datang. Nilai awalnya itu tadinya Rp22 miliar. Tapi kena efisiensi jadi Rp17 miliar. Untuk item drainase, kita normalisasi sama bangun baru," imbuh dia.
Sebagaimana diketahui, menjelang akhir tahun ini ada empat pekerjaan fisik yang sedang dilelang. Yakni pekerjaan hotmik Jalan Kartini-Siliwangi dengan nilai Rp1.798.885.350, pekerjaan drainase dan trotoar Jalan Kartini sampai Tuparev dengan nilai Rp17.592.542.665, lanjutan gedung Disdukcapil dengan nilai Rp899.836796, dan lanjutan lapangan Kebumen dengan nilai Rp899.989282.
Sementara, Kepala Bagian Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Setda Kota Cirebon, Asep Komara menyampaikan, saat ini sudah ada empat berkas pekerjaan yang sudah masuk dapur lelang. Bahkan, ditargetkan sudah upload di LPSE.
“Sudah ada berkas pekerjaan fisik yang kita proses, segera ditampilkan di LPSE,” ungkap Asep kepada Rakyat Cirebon, beberapa waktu lalu.
Asep menjelaskan, saat ini pihaknya sudah menerima permohonan empat paket pekerjaan untuk segera ditampilkan di LPSE. Keempatnya berasal dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).
Empat berkas yang segera tayang di LPSE tersebut adalah pekerjaan hotmik jalan Kartini-Siliwangi, pekerjaan drainase dan trotoar lanjutan di Jalan Kartini sampai Tuparev, pekerjaan lanjutan dari pembangunan lapangan Kebumen, serta pekerjaan lanjutan pembangunan kantor Disdukcapil.
“Keempatnya berasal dari DPUTR. Hotmik Jalan Siliwangi-Kartini dan drainase trotoar dari Bidang Bina Marga. Sedangkan lanjutan lapangan Kebumen dan lanjutan gedung Disdukcapil dari bidang Cipta Karya,” pungkasnya. (sep)
Sumber: