Tender 2 Proyek PU Bakal Tayang Ulang, Azis Tegaskan Cuma Ditunda, Bukan Batal
KLARIFIKASI. Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH angkat bicara soal kondisi lelang dua proyek PU yang di LPSE berstatus batal dan gagal. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Walikota Cirebon Drs H Nashrudin Azis SH langsung bersuara merespons adanya informasi mengenai tender dua proyek fisik di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) yang di laman LPSE Jabar berstatus batal dan gagal lelang.
Dua proyek tersebut, pertama adalah pekerjaan fisik peningkatan hotmix Jalan Siliwangi dengan nilai HPS Rp1,8 miliar. Pada bagian tahapan tender saat ini berstatus tender batal. Padahal, sudah ada 110 perusahaan yang mengikuti tender untuk proyek ini.
Di sana tertulis pembatalan berdasarkan surat dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang selaku Pengguna Anggaran (PA) nomor 602.1/ 1307-BM tanggal 30 September 2022 perihal Permohonan Pembatalan Tender.
Kedua, pekerjaan fisik lanjutan pekerjaan trotoar dan normalisasi drainase Jalan Kartini Siliwangi sampai gapura selamat datang di Jalan Tuparev, pada bagian tahapan berstatus tender gagal. Padahal sudah ada 67 peserta yang ikut tender untuk mengerjakan proyek bernilai Rp17 miliar.
Tender tersebut gagal karena ditemukan kesalahan dalam dokumen pemilihan atau dokumen pemilihan tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya.Azis menyampaikan, ia sudah meminta klarifikasi dari SKPD terkait, dan mendapatkan jawaban terkait kondisi tander dua proyek tersebut.
"Ditunda ya, bukan batal. Jadi ditunda, mungkin dalam waktu satu dua hari ini akan ditayangkan kembali. Karena tadi saya langsung periksa, tim sedang menyusun. Saya instruksikan supaya segera ditayangkan lagi," ungkap Azis, kemarin.
Dijelaskan Azis, untuk proyek perbaikan ataupun peningkatan Jalan Siliwangi dan Kartini, ada perubahan nilai dan ada perubahan volume. Namun ia memastikan pekerjaan akan tetap dilakukan.
"Karena itu merupakan, apa ya, idola. Saya sangat berharap Kartini-Siliwangi sebagai ikon Kota Cirebon ini muncul di tahun 2022. Anggaran tetap kita habiskan, kalau ngerjain ini tidak cukup waktu, kita ngerjain yang lain. Tapi masih ada dalam trek rencana kerja dokumen kegiatan, tidak akan meleset jauh," jelasnya.
Ditanyai soal tender ulang yang pasti akan memakan waktu, Azis pun mengaku tetap optimis pekerjaan ini akan berjalan. Dan selesai sebelum tahun anggaran berakhir.
"Sekali lagi, soal waktu, itu kan ada tenaga ahli yang menghitung. Kalau memang bisa, pasti akan dilelangkan. Kalau tidak bisa, kita akan ubah target. Kita ubah sasaran yang akan dicapai, kan begitu," kata Azis.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon, Irawan Wahyono mengatakan, memang ada penyesuaian anggaran pada dua proyek tersebut. Sehingga ia bersurat agar salah satu tender dibatalkan.
"Bukan tidak jadi, maksudnya ada perubahan. Tapi tetap ada pekerjaan. Ini kan masuk periode APBD perubahan. Tapi nanti dilelang ulang," ungkap Irawan.
Untuk pengerjaan hotmix, pihaknya memang bersurat. Karena ada penyesuaian. Sedangkam untuk yang gagal, penyebab gagal akan dievaluasi dan dipenuhi sesuai ketentuan perundang-undangan, sebelum nanti ditayangkan kembali.
"Pokoknya, kegiatan hotmix, drainase dan trotoar itu tetap ada. Nanti ditayangin lagi. Insya Allah keburu. Waktu pengerjaan bisa 60 hari. Ada perubahan di perencanaan, tergantung di metode kerjanya seperti apa. Lelang ulang kita akan usahakan cepat," kata Irawan. (sep)
Sumber: